Gaza Miskin, Ini Sumber Uang Hamas untuk Danai Ribuan Pasukan Melawan Israel
Kamis, 26 Oktober 2023 - 09:59 WIB
Hamas akhirnya menguasai penuh Gaza dan memerintah tanpa pemilu sejak 2007.
Ketika kondisi penduduk di wilayah kantong Palestina tersebut terus memburuk, Israel, AS, dan komunitas internasional beralih ke Qatar yang kaya akan gas untuk mencegah bencana kemanusiaan.
Para pejabat Qatar mulai membawa uang tunai jutaan dolar dalam koper melalui perbatasan Erez Israel dan menyeberang ke Gaza, dengan izin dari pemerintah Israel.
Bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang telah lama berkuasa setelah Hamas mulai memerintah Gaza, kebijakan tersebut dimaksudkan untuk membawa stabilitas pada tingkat tertentu di Gaza dan meningkatkan keamanan Israel.
Namun, hal ini juga turut memicu persaingan sengit antara Hamas dan Fatah, yang terus memerintah Tepi Barat yang diduduki.
Berdasarkan perjanjian tersebut, antara tahun 2012 hingga 2021, Qatar memberikan bantuan keuangan sebesar USD1,49 miliar untuk mendukung proyek-proyek bagi warga sipil Palestina di Gaza, kata seorang pejabat Qatar kepada NBC News, yang dilansir Kamis (26/10/2023).
Kesepakatan itu juga memicu kritik di Israel dan ketidaknyamanan di Washington. Namun mantan pejabat AS, yang saat itu menjabat di pemerintahan, mengatakan tidak ada pilihan mudah mengingat Hamas, yang telah mengalahkan saingan politiknya, memegang kendali penuh.
“Saya pikir ada pengakuan luas bahwa situasi di Gaza sangat buruk,” kata mantan Direktur CIA John Brennan.
“Perlu ada aliran dana dari suatu tempat [dan] Qatar memiliki dana finansial untuk melakukan hal itu.”
Neomi Neumann, mantan kepala penelitian Shin Bet, dinas keamanan internal Israel, mengatakan bahwa “kami tidak menemukan cara lain untuk membiayai hal ini dan kami tidak menginginkan krisis kemanusiaan.”
Ketika kondisi penduduk di wilayah kantong Palestina tersebut terus memburuk, Israel, AS, dan komunitas internasional beralih ke Qatar yang kaya akan gas untuk mencegah bencana kemanusiaan.
Para pejabat Qatar mulai membawa uang tunai jutaan dolar dalam koper melalui perbatasan Erez Israel dan menyeberang ke Gaza, dengan izin dari pemerintah Israel.
Bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang telah lama berkuasa setelah Hamas mulai memerintah Gaza, kebijakan tersebut dimaksudkan untuk membawa stabilitas pada tingkat tertentu di Gaza dan meningkatkan keamanan Israel.
Namun, hal ini juga turut memicu persaingan sengit antara Hamas dan Fatah, yang terus memerintah Tepi Barat yang diduduki.
Berdasarkan perjanjian tersebut, antara tahun 2012 hingga 2021, Qatar memberikan bantuan keuangan sebesar USD1,49 miliar untuk mendukung proyek-proyek bagi warga sipil Palestina di Gaza, kata seorang pejabat Qatar kepada NBC News, yang dilansir Kamis (26/10/2023).
Kesepakatan itu juga memicu kritik di Israel dan ketidaknyamanan di Washington. Namun mantan pejabat AS, yang saat itu menjabat di pemerintahan, mengatakan tidak ada pilihan mudah mengingat Hamas, yang telah mengalahkan saingan politiknya, memegang kendali penuh.
“Saya pikir ada pengakuan luas bahwa situasi di Gaza sangat buruk,” kata mantan Direktur CIA John Brennan.
“Perlu ada aliran dana dari suatu tempat [dan] Qatar memiliki dana finansial untuk melakukan hal itu.”
Neomi Neumann, mantan kepala penelitian Shin Bet, dinas keamanan internal Israel, mengatakan bahwa “kami tidak menemukan cara lain untuk membiayai hal ini dan kami tidak menginginkan krisis kemanusiaan.”
tulis komentar anda