7 Pemimpin Negara Berstatus LGBT, Nomor Terakhir Melahirkan Anak Laki-Laki

Kamis, 01 Juni 2023 - 10:08 WIB
Seorang siswa yang mahir, ia memperoleh gelar doktor kimia dari Mons, Belgia sebelum bekerja di University of Leeds, di Inggris pada akhir 1970-an.

Pada 1980-an ia bekerja sebagai atase pemimpin wilayah Wallonia Belgia, sebelum menjadi walikota Mons dan kemudian menjadi delegasi Parlemen Eropa.

Pada 2008, dia menggambarkan dirinya dalam sebuah wawancara sebagai "ateis, dan rasionalis". Dia juga mengatakan bahwa hidupnya adalah "dongeng".

Pada tahun 1996 ketika dia dituduh, secara salah, melakukan hubungan seks dengan laki-laki di bawah umur. Seorang jurnalis berkata: "Mereka mengatakan Anda adalah seorang homoseksual." Dia menjawab, “Ya, jadi apa?” Dalam wawancara dengan Van de Woestijne, Di Rupo menggambarkan para jurnalis "sangat terkejut sehingga mereka berhenti saling berdesak-desakan".



6. PM Islandia Johanna Siguroardottir



Foto/Reuters

Sigurdardottir menjabat sebagai Perdana Menteri Islandia dari 2009-2013 dan merupakan Perdana Menteri lesbi pertama di dunia. Sigurdardottir lahir pada tanggal 4 Oktober 1942, di Reykjavík, Islandia. Dia belajar di Sekolah Tinggi Komersial Islandia dan lulus pada 1960.

Pada 1962, Siguroardottir menjadi pramugari Loftleiðir Icelandic airlines hingga 1971. Kehidupan politiknya dimulai saat bekerja sebagai pramugari melalui serikat pekerja. Dia adalah seorang anggota serikat yang sangat aktif, "dua kali menjabat sebagai ketua dewan Asosiasi Awak Kabin Islandia (1966, 1969)."

Meskipun telah bekerja secara intensif untuk berbagai serikat maskapai penerbangan, karier politik profesional Sigurdardottir dikatakan telah dimulai pada 1978, ketika dia terpilih menjadi anggota Althingi (Parlemen Islandia) yang mewakili daerah pemilihan Reykjavík. Selama di Althingi, Sigurdardottir menjadi Wakil Ketua (1979, 1983-1984 dan 2003-2007), dan dia telah bertugas di banyak komite mulai dari Urusan Luar Negeri dan Urusan Konstitusi hingga Urusan Ekonomi/Perdagangan dan Sosial. Dia juga dua kali menjadi Menteri Urusan Sosial, dari 1987 hingga 1994, dan juga dari 2007 hingga 2009.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Terpopuler
Berita Terkini More