Presiden Filipina: Sengketa Laut China Selatan Bisa Jadi Bencana Seluruh Dunia

Jum'at, 20 Januari 2023 - 10:43 WIB
Dia menambahkan, “Tidak ada yang mau berperang. Kami tidak. China tidak. Amerika Serikat tidak.”

Marcos Jr juga mengklaim ketegangan di kawasan tersebut telah mempengaruhi perdagangan di kawasan tersebut.

Filipina telah mengajukan ratusan pengaduan diplomatik dengan China selama bertahun-tahun, termasuk hampir 200 pengaduan pada tahun 2022.

Enam puluh lima pengaduan tersebut datang setelah Marcos Jr mulai menjabat pada bulan Juni.

Presiden China Xi Jinping dan Marcos Jr bertemu di Beijing awal bulan ini, tetapi Marcos Jr mengatakan dia tidak mencoba menyelesaikan masalah tersebut saat itu.

“Ketika saya berbicara dengan Presiden Xi, saya mengawali diskusi kami dengan mengatakan bahwa kita tidak akan memutuskan di sini hari ini masalah yang ada antara Filipina dan China dalam hal teritorial,” ungkap dia.

Dia memang mengangkat masalah penjaga pantai dan kapal penangkapan ikan China yang memasuki daerah sengketa.

Baik perang di Laut China Selatan antara Filipina dan China atau antara China dan Taiwan, yang menurut Marcos Jr akan menempatkan Filipina di “garis depan”, akan berdampak signifikan tidak hanya di kawasan tetapi juga dunia.

“Kami semua cukup terkejut, terutama kami di Filipina, berpikir bahwa (operasi khusus Rusia di Ukraina) akan memengaruhi pertanian di Filipina,” ujar Marcos.

Dia memperingatkan, “Jika situasi serupa akan muncul di wilayah tersebut, maka itu sebenarnya, menurut saya, akan menjadi bencana bagi seluruh dunia.”
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More