Putin Serukan Gencatan Senjata, Zelensky Beri Jawaban Menohok

Jum'at, 06 Januari 2023 - 15:49 WIB
loading...
Putin Serukan Gencatan Senjata, Zelensky Beri Jawaban Menohok
Putin serukan gencatan senjata, Zelensky beri jawaban menohok. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak seruan gencatan senjata Presiden Rusia Vladimir Putin . Sebaliknya, ia memberikan jawaban menohok atas seruan itu.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menyerukan gencatan senjata selama 36 jam untuk menghormati perayaan Natal Kristen Ortodoks. Itu dimulai pada Jumat siang hari dan berakhir pada tengah malam pada hari Sabtu.

Menurut Zelensky seruan itu adalah tipuan untuk menghentikan kemajuan pasukan Ukraina di wilayah Donbas timur dan membawa lebih banyak bala bantuan.

“Mereka sekarang ingin menggunakan Natal sebagai kedok, meski sebentar, untuk menghentikan gerak maju anak-anak kita di Donbas dan membawa peralatan, amunisi, dan pasukan yang dimobilisasi lebih dekat ke posisi kita,” kata Zelensky dalam pidato videonya pada Kamis malam waktu setempat.

“Apa yang akan diberikannya kepada mereka? Hanya satu lagi peningkatan dalam total kerugian mereka,” imbuhnya seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (6/1/2023).

Zelensky, dengan tegas berbicara dalam bahasa Rusia dan bukan Ukraina, mengatakan bahwa mengakhiri perang berarti mengakhiri agresi Rusia.



"Dan perang akan berakhir baik saat tentara Anda pergi atau kami mengusir mereka," tegasnya.

Pernyataan Zelensky seolah menegaskan penolakan yang sebelumnya yang juga disuarakan oleh penasihatnya Mikhail Podolyak yang mengatakan Kiev tidak tertarik dengan penghentian permusuhan yang diumumkan Putin.

"Mungkin ada gencatan senjata sementara hanya ketika Rusia meninggalkan wilayah pendudukan," tulis Podolyak di Twitter.

"Simpan kemunafikan untuk diri Anda sendiri,” lanjut dia.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba juga menyuarakan penolakan gencatan senjata usulan Putin.

"Gencatan senjata yang diusulkan tidak dapat dan tidak boleh dianggap serius,” tulis diplomat top Ukraina tersebut di Twitter.



Perintah Putin kepada tentara Rusia untuk gencatan senjata tersebut diumumkan untuk menuruti permintaan Kepala Gereja Ortodoks Rusia Patiark Kirill.

Sebagian besar Gereja Ortodoks, termasuk yang ada di Rusia dan Ukraina, menggunakan beberapa versi kalender Julian untuk kebaktian liturgi, sehingga Hari Natal jatuh pada tanggal 7 Januari menurut kalender Gregorian.

Patriark Kirill menyerukan gencatan senjata selama 36 jam mulai Jumat siang, sehingga umat Ortodoks dapat menghadiri kebaktian.

“Dilihat dari fakta bahwa banyak warga yang mempraktikkan agama Ortodoks tinggal di daerah yang diperangi, kami menyerukan kepada pihak Ukraina untuk mengumumkan penghentian permusuhan dan memberi mereka kesempatan untuk menghadiri kebaktian pada Malam Natal dan Hari Natal,” bunyi pernyataan Kremlin.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyambut baik pengumuman Rusia tersebut.

“Kemungkinan para pihak menunjukkan rasa hormat dan menghentikan permusuhan selama masa suci ini selalu disambut baik oleh Sekretaris Jenderal,” kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1261 seconds (0.1#10.140)