Pembunuh Berantai Charles Sobhraj Dibebaskan dari Penjara, Sekarang Tiba di Prancis
loading...
A
A
A
"Pembunuh Bikini"
Dia lahir di Saigon dari ayah India dan ibu Vietnam yang kemudian menikah dengan pria Prancis. Sobhraj memulai kehidupan kriminal internasional dan berakhir di Thailand pada tahun 1975.
Dikenal ramah dan cerdik, dia terlibat dalam pembunuhan seorang wanita muda Amerika, yang tubuhnya ditemukan di pantai mengenakan bikini.
Dijuluki "pembunuh bikini", Sobhraj akhirnya dikaitkan dengan lebih dari 20 pembunuhan.
Dia ditangkap di India pada tahun 1976 dan akhirnya menghabiskan 21 tahun di penjara di sana, dengan jeda singkat pada tahun 1986 ketika dia membius penjaga penjara dan melarikan diri. Dia ditangkap kembali di Goa.
Dibebaskan pada tahun 1997, Sobhraj tinggal di Paris, memberikan wawancara berbayar kepada wartawan, tetapi kembali ke Nepal pada tahun 2003.
"Karma"
Dia terlihat di kasino bermain baccarat dengan jurnalis Joseph Nathan, salah satu pendiri surat kabar Himalayan Times. Dia kemudian ditangkap.
"Dia tampak tidak berbahaya...Sungguh beruntung saya mengenalinya," kata Nathan kepada AFP, Kamis.
"Saya pikir itu adalah karma."
Dia lahir di Saigon dari ayah India dan ibu Vietnam yang kemudian menikah dengan pria Prancis. Sobhraj memulai kehidupan kriminal internasional dan berakhir di Thailand pada tahun 1975.
Dikenal ramah dan cerdik, dia terlibat dalam pembunuhan seorang wanita muda Amerika, yang tubuhnya ditemukan di pantai mengenakan bikini.
Dijuluki "pembunuh bikini", Sobhraj akhirnya dikaitkan dengan lebih dari 20 pembunuhan.
Dia ditangkap di India pada tahun 1976 dan akhirnya menghabiskan 21 tahun di penjara di sana, dengan jeda singkat pada tahun 1986 ketika dia membius penjaga penjara dan melarikan diri. Dia ditangkap kembali di Goa.
Dibebaskan pada tahun 1997, Sobhraj tinggal di Paris, memberikan wawancara berbayar kepada wartawan, tetapi kembali ke Nepal pada tahun 2003.
"Karma"
Dia terlihat di kasino bermain baccarat dengan jurnalis Joseph Nathan, salah satu pendiri surat kabar Himalayan Times. Dia kemudian ditangkap.
"Dia tampak tidak berbahaya...Sungguh beruntung saya mengenalinya," kata Nathan kepada AFP, Kamis.
"Saya pikir itu adalah karma."