Eks Kolonel AS: Rusia Sekarang Memiliki Hak Penuh Serang Target Milik NATO!
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Seorang kolonel Amerika Serikat (AS) yang sudah pensiun mengatakan Rusia sekarang memiliki hak penuh untuk menyerang target-target milik NATO.
Lawrence Wilkerson, seorang pensiunan kolonel yang menjabat sebagai kepala staf untuk mantan Menteri Luar Negeri AS Colin Powell, membuat pernyataan tersebut menyusul izin Presiden Joe Biden yang diberikan kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh pasokan Amerika jauh ke dalam wilayah Rusia.
Dia mengatakan serangan rudal jarak jauh ATACMS oleh Ukraina tidak akan mungkin terjadi tanpa bantuan AS.
Selama berbulan-bulan, Ukraina mendesak pemerintahan Biden untuk memberikan otorisasi penggunaan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat atau ATACMS guna melakukan serangan mendalam ke wilayah Rusia.
Otorisasi tersebut menyusul pengerahan lebih dari 10.000 tentara Korea Utara ke garis depan Rusia.
"[Presiden Rusia Vladimir] Putin dan [Menteri Luar Negeri Sergey] Lavrov telah menjelaskan secara gamblang—dan benar [tentang masalah ini]. Umpan satelit dan/atau personel AS/NATO diperlukan untuk menembakkan rudal-rudal ini; oleh karena itu, NATO telah memasuki perang. Jadi, Rusia memiliki hak penuh berdasarkan hukum internasional untuk menyerang target-target NATO sekarang," papar Wilkerson kepada kantor berita TASS, yang dilansir Kamis (21/11/2024).
Menanggapi permintaan komentar media tentang pernyataan Wilkerson, Pentagon mengatakan: "DoD [Departemen Pertahanan] tidak mengomentari pernyataan yang diduga dibuat oleh warga negara biasa kepada kantor berita Rusia."
Wilkerson bertugas selama 31 tahun di Angkatan Darat sebelum pindah ke Departemen Luar Negeri, tempat dia menjadi asisten khusus Powell sebagai ketua Kepala Staf Gabungan dari tahun 1989 hingga 1993 dan kemudian menjadi kepala staf Powell.
Pernyataan Wilkerson menggemakan pendapat Kremlin tentang masalah tersebut.
Pada bulan Oktober, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa jika Barat mengizinkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh, itu akan menandakan keterlibatan langsung NATO dalam perang.
Lawrence Wilkerson, seorang pensiunan kolonel yang menjabat sebagai kepala staf untuk mantan Menteri Luar Negeri AS Colin Powell, membuat pernyataan tersebut menyusul izin Presiden Joe Biden yang diberikan kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh pasokan Amerika jauh ke dalam wilayah Rusia.
Dia mengatakan serangan rudal jarak jauh ATACMS oleh Ukraina tidak akan mungkin terjadi tanpa bantuan AS.
Selama berbulan-bulan, Ukraina mendesak pemerintahan Biden untuk memberikan otorisasi penggunaan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat atau ATACMS guna melakukan serangan mendalam ke wilayah Rusia.
Otorisasi tersebut menyusul pengerahan lebih dari 10.000 tentara Korea Utara ke garis depan Rusia.
"[Presiden Rusia Vladimir] Putin dan [Menteri Luar Negeri Sergey] Lavrov telah menjelaskan secara gamblang—dan benar [tentang masalah ini]. Umpan satelit dan/atau personel AS/NATO diperlukan untuk menembakkan rudal-rudal ini; oleh karena itu, NATO telah memasuki perang. Jadi, Rusia memiliki hak penuh berdasarkan hukum internasional untuk menyerang target-target NATO sekarang," papar Wilkerson kepada kantor berita TASS, yang dilansir Kamis (21/11/2024).
Menanggapi permintaan komentar media tentang pernyataan Wilkerson, Pentagon mengatakan: "DoD [Departemen Pertahanan] tidak mengomentari pernyataan yang diduga dibuat oleh warga negara biasa kepada kantor berita Rusia."
Wilkerson bertugas selama 31 tahun di Angkatan Darat sebelum pindah ke Departemen Luar Negeri, tempat dia menjadi asisten khusus Powell sebagai ketua Kepala Staf Gabungan dari tahun 1989 hingga 1993 dan kemudian menjadi kepala staf Powell.
Pernyataan Wilkerson menggemakan pendapat Kremlin tentang masalah tersebut.
Pada bulan Oktober, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa jika Barat mengizinkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh, itu akan menandakan keterlibatan langsung NATO dalam perang.