Pembunuh Berantai Charles Sobhraj Dibebaskan dari Penjara, Sekarang Tiba di Prancis
loading...
A
A
A
PARIS - Pembunuh berantai asal Prancis; Charles Sobhraj, yang bertanggung jawab atas lebih dari 20 pembunuhan pada tahun 1970-an di seluruh Asia, tiba di negaranya pada Sabtu (24/2/2022). Dia baru saja dibebaskan dari penjara Nepal setelah hampir 20 tahun menjalani hukuman.
Pengadilan Tinggi Nepal memutuskan pada Rabu lalu bahwa dia harus dibebaskan dengan alasan kesehatan dan dideportasi ke Prancis dalam waktu 15 hari.
Pada hari Jumat, dia dibebaskan dan diterbangkan di bandara Kathmandu untuk membawanya ke Paris melalui Doha. Saat dalam penerbangan ke Doha, dia bersikeras kepada seorang jurnalis AFP bahwa dia "tidak bersalah".
Kehidupan Sobhraj telah dibuat menjadi serial "The Serpent", yang diproduksi bersama oleh Netflix dan BBC.
Menyamar sebagai pedagang permata, dia berteman dengan korbannya—banyak dari mereka adalah backpacker Barat di jalur hippie tahun 1970-an—sebelum membius, merampok, dan membunuh mereka.
"Saya merasa luar biasa...Banyak yang harus saya lakukan. Saya harus menuntut banyak orang. Termasuk negara Nepal," kata Sobhraj kepada AFP pada Jumat di atas pesawat.
Ditanya apakah menurutnya dia salah digambarkan sebagai pembunuh berantai, pria berusia 78 tahun itu menjawab: "Ya, ya."
Dia mendarat di Ibu Kota Prancis, Paris, pada Sabtu pagi. Setibanya di Paris, dia dibawa pergi oleh polisi perbatasan untuk pemeriksaan identitas.
Sumber bandara mengatakan dia tidak diinginkan oleh pihak berwenang di Prancis dan setelah semua pemeriksaan dilakukan, dia dapat meninggalkan bandara.
Pengadilan Tinggi Nepal memutuskan pada Rabu lalu bahwa dia harus dibebaskan dengan alasan kesehatan dan dideportasi ke Prancis dalam waktu 15 hari.
Pada hari Jumat, dia dibebaskan dan diterbangkan di bandara Kathmandu untuk membawanya ke Paris melalui Doha. Saat dalam penerbangan ke Doha, dia bersikeras kepada seorang jurnalis AFP bahwa dia "tidak bersalah".
Kehidupan Sobhraj telah dibuat menjadi serial "The Serpent", yang diproduksi bersama oleh Netflix dan BBC.
Menyamar sebagai pedagang permata, dia berteman dengan korbannya—banyak dari mereka adalah backpacker Barat di jalur hippie tahun 1970-an—sebelum membius, merampok, dan membunuh mereka.
"Saya merasa luar biasa...Banyak yang harus saya lakukan. Saya harus menuntut banyak orang. Termasuk negara Nepal," kata Sobhraj kepada AFP pada Jumat di atas pesawat.
Ditanya apakah menurutnya dia salah digambarkan sebagai pembunuh berantai, pria berusia 78 tahun itu menjawab: "Ya, ya."
Dia mendarat di Ibu Kota Prancis, Paris, pada Sabtu pagi. Setibanya di Paris, dia dibawa pergi oleh polisi perbatasan untuk pemeriksaan identitas.
Sumber bandara mengatakan dia tidak diinginkan oleh pihak berwenang di Prancis dan setelah semua pemeriksaan dilakukan, dia dapat meninggalkan bandara.