Libur Natal di Prancis Terganggu Pemogokan Pekerja Kereta Api

Rabu, 21 Desember 2022 - 21:30 WIB
loading...
Libur Natal di Prancis...
Libur Natal di Prancis Terganggu Pemogokan Pekerja Kereta Api. FOTO/Anadolu Agency
A A A
PARIS - Aksi mogok kerja yang dilakukan oleh inspektur di operator kereta api Prancis SNCF mengancam akan merusak akhir pekan Natal bagi warga Prancis. Diperkirakan, hanya dua dari tiga kereta api yang akan beroperasi di saat libur.

Pemberitahuan di situs web SNCF dapat mengakibatkan satu dari empat penumpang tidak dapat melakukan perjalanan. Kereta untuk sekitar 200.000 orang diperkirakan harus dibatalkan, menurut laporan saluran TV TF1.



Di balik pemogokan, yang mengancam akhir pekan Natal yang akan datang ini, adalah kumpulan 3.500 karyawan kereta api yang berkumpul di jejaring sosial untuk mengecam kondisi kerja mereka.

"Kami diberi lebih banyak tugas, dengan sebagian besar waktu kami sendirian di kapal untuk menjaga 500-600 pelancong," kata seorang inspektur SNCF, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (21/12/2022).

Kemarahan atas kondisi kerja mereka membuat para pengawas membentuk kolektif September ini. Gerakan tersebut, yang aktif di Facebook, memandang dirinya sebagai apolitis dan non-serikat.

"Kolektif telah memungkinkan untuk menyoroti semua kerumitan profesi kita dan menyatukannya di tingkat nasional, karena serikat pekerja sudah tidak dapat melakukannya lagi," kata seorang anggota kolektif kepada situs berita France Info.



Menurut kolektif pengawas, negosiasi dengan manajemen SNCF terhenti pada Selasa malam, yang menyebabkan pemogokan.

Sementara itu, lebih dari 10.000 pekerja ambulans di Inggris dan Wales akan mogok pada Rabu. Pemogokan juga akan melibatkan 25.000 paramedis, serta staf ruang kontrol dan pekerja pendukung.

Pekerja di layanan ambulans dan beberapa kepercayaan Layanan Kesehatan Nasional (NHS) memilih untuk mogok karena kenaikan gaji 4% yang diberlakukan pemerintah. Karyawan meminta kenaikan gaji di atas inflasi.

Sementara itu, pemogokan di Skotlandia dihentikan setelah pemerintah Skotlandia kembali ke meja perundingan, dengan beberapa serikat pekerja menerima tawaran untuk menaikkan gaji rata-rata 7,5% yang masih dievaluasi oleh yang lain.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1320 seconds (0.1#10.140)