Profil Mayer Amschel Rothschild, Penguasa Bisnis Perbankan Dunia
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Dinasti perbankan Rothschild didirikan Mayer Amschel Bauer, pria kelahiran Frankfurt, Jerman pada 23 Februari 1744.
Setelah sang ayah meninggal dunia, tidak hanya melanjutkan bisnis keluarganya, Bauer juga mengganti namanya menjadi Mayer Amschel Rothschild.
Ayahnya adalah seorang penukar uang serta pedagang kain sutra, Amschel Moses. Selain itu, sang ayah juga bekerja sebagai pemberi kredit serta pemilik rumah pembukuan.
Diketahui, Moses tidak berasal dari keluarga kaya meski bekerja keras dengan Pangeran William dari Hesse sebagai pelanggannya.
Setelah kematian sang ayah, Rothschild memutuskan meneruskan bisnis keluarganya. Ketika itu, Rothschild kembali ke Frankfurt, sebelumnya ia tinggal di Hanover untuk bekerja di sebuah bank.
Ia menerima banyak pembelajaran dari ayahnya tentang sistem peminjaman uang. Rothschild yang pernah magang di bank dapat belajar dengan cepat mengenai proses keuangan serta transaksi.
Ketika Rothschild memulai bisnisnya, ia tetap mendekati pelanggan sang ayah, termasuk Pangeran William yang saat itu menjadi pimpinan terpandang.
Setelah sang ayah meninggal dunia, tidak hanya melanjutkan bisnis keluarganya, Bauer juga mengganti namanya menjadi Mayer Amschel Rothschild.
Ayahnya adalah seorang penukar uang serta pedagang kain sutra, Amschel Moses. Selain itu, sang ayah juga bekerja sebagai pemberi kredit serta pemilik rumah pembukuan.
Diketahui, Moses tidak berasal dari keluarga kaya meski bekerja keras dengan Pangeran William dari Hesse sebagai pelanggannya.
Setelah kematian sang ayah, Rothschild memutuskan meneruskan bisnis keluarganya. Ketika itu, Rothschild kembali ke Frankfurt, sebelumnya ia tinggal di Hanover untuk bekerja di sebuah bank.
Ia menerima banyak pembelajaran dari ayahnya tentang sistem peminjaman uang. Rothschild yang pernah magang di bank dapat belajar dengan cepat mengenai proses keuangan serta transaksi.
Ketika Rothschild memulai bisnisnya, ia tetap mendekati pelanggan sang ayah, termasuk Pangeran William yang saat itu menjadi pimpinan terpandang.