Pakar Peringatkan NASA Provokasi Invasi Alien ke Bumi

Senin, 18 April 2022 - 14:51 WIB
loading...
Pakar Peringatkan NASA...
Teleskop Radio Spherical Aperture (FAST) dengan diameter lima ratus meter di China merupakan teleskop terbesar di dunia. Foto/asia news
A A A
LONDON - Para ilmuwan di Universitas Oxford Inggris telah membunyikan alarm peringatan atas rencana NASA menyiarkan data lokasi Bumi dan informasi lainnya ke luar angkasa.

Mereka memperingatkan upaya NASA dapat memiliki konsekuensi berbahaya yang tidak diinginkan, termasuk memicu invasi alien.

Yang dipermasalahkan adalah "Beacon in the Galaxy" (BITG) yang direncanakan, siaran data oleh tim peneliti yang dipimpin NASA dengan tujuan menyapa "kecerdasan ekstraterestrial."



Badan antariksa Amerika Serikat (AS) itu ingin memancarkan sinyal dari rangkaian Teleskop Allen SETI Institute di California dan Teleskop Radio Spherical Aperture (FAST) dengan diameter lima ratus meter di China.



Ini akan mencakup informasi seperti komposisi biokimia kehidupan di Bumi, posisi waktu Tata Surya di Bima Sakti, gambar digital manusia dan undangan untuk makhluk luar angkasa untuk merespons.



Anders Sandberg, peneliti senior di Oxford's Future of Humanity Institute (FHI), berpendapat siaran semacam itu bisa berisiko.

“Dalam kejadian bahwa peradaban asing menerima pesan tersebut, tanggapannya mungkin bukan hanya sapaan ramah,” ujar dia.

“Pencarian kehidupan alien memiliki ‘faktor menggelikan’ di sekitarnya,” papar Sandberg kepada surat kabar Telegraph Inggris dalam artikel yang diterbitkan pada Minggu.

“Banyak orang menolak untuk menganggap serius apa pun yang terkait dengannya, yang memalukan karena ini adalah hal yang penting,” ujar dia.

Ilmuwan FHI lain di Oxford, Toby Ord, menyarankan agar ada diskusi publik sebelum mengirim sinyal ke alien.

“Bahkan mendengarkan pesan masuk bisa berbahaya, karena dapat digunakan untuk menjebak penduduk bumi,” papar dia.

“Bahaya ini kecil tetapi kurang dipahami dan belum dikelola dengan baik,” ujar dia.

Ord bersikeras tidak ada konsensus ilmiah tentang rasio peradaban yang damai dan yang bermusuhan di sekitar galaksi.

“Mengingat sisi negatifnya bisa jauh lebih besar daripada sisi positifnya, bagi saya ini bukan situasi yang baik untuk mengambil langkah aktif menuju kontak,” papar dia.

Sinyal yang lebih lemah telah disiarkan ke luar angkasa di masa lalu menggunakan teknologi sebelumnya, seperti pesan Arecibo yang dikirim pada 1974.

Ilmuwan Rusia melakukan serangkaian siaran semacam itu, yang disebut Panggilan Cosmic, pada 1999 dan 2003.

Sandberg berteori, “Alien yang malang mungkin sudah mendapatkan berbagai pesan yang dikirim karena berbagai alasan.”

Para ilmuwan dengan kelompok BITG telah berspekulasi spesies asing yang cukup maju untuk mencapai komunikasi melalui kosmos akan “sangat mungkin telah mencapai tingkat kerjasama yang tinggi di antara mereka sendiri dan dengan demikian akan mengetahui pentingnya perdamaian dan kolaborasi.”

Futuris Kanada George Dvorsky menolak teori itu sebagai "kiasan lama," dengan mengatakan dia dapat memikirkan "sejumlah skenario" di mana makhluk luar angkasa dengan kecenderungan jahat terus ada.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Pangkalan Samudra Hindia...
Pangkalan Samudra Hindia bisa Digunakan AS untuk Menyerang Iran
Inilah 4 Negara NATO...
Inilah 4 Negara NATO yang Pro Israel, Siapa Saja Itu?
Raja Charles Dirawat...
Raja Charles Dirawat di Rumah Sakit akibat Efek Samping Perawatan Kanker
Bagaimana Iran Kehilangan...
Bagaimana Iran Kehilangan Bahrain?
Kebakaran Besar Bikin...
Kebakaran Besar Bikin Bandara Heathrow Inggris Tutup, Jadwal Penerbangan Global Kacau
Mereka yang Menolak...
Mereka yang Menolak Lupa Jadi Korban Tes Bom Nuklir AS dan Inggris...
Mahasiswa Turki Diculik...
Mahasiswa Turki Diculik Agen AS Saat Akan Berbuka Puasa Gara-Gara Dukungan untuk Palestina
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Dihadiri Prabowo-Gibran,...
Dihadiri Prabowo-Gibran, Ini Jadwal Pelaksanaan Salat Idulfitri 1446 H di Masjid Istiqlal
Prabowo Maknai Hari...
Prabowo Maknai Hari Raya Nyepi sebagai Momen Refleksi dan Kedamaian Bangsa
BSI Ingatkan Nasabah...
BSI Ingatkan Nasabah Waspada Penipuan Bermodus Social Engineering
Berita Terkini
Sambut Idulfitri, Hamas...
Sambut Idulfitri, Hamas Sepakati Proposal Gencatan Senjata Baru dengan Israel
4 jam yang lalu
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
7 jam yang lalu
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
8 jam yang lalu
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
8 jam yang lalu
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
10 jam yang lalu
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
10 jam yang lalu
Infografis
Selamatkan Bumi dari...
Selamatkan Bumi dari Asteroid, NASA Siapkan Pasukan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved