Nataru, Negara-negara Eropa Perketat Pembatasan di Tengah Lonjakan Omicron

Minggu, 19 Desember 2021 - 08:25 WIB
loading...
Nataru, Negara-negara Eropa Perketat Pembatasan di Tengah Lonjakan Omicron
Negara-negara Eropa memperketat pembatasan di tengah lonjakan Omcron jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Foto/USA Today
A A A
BRUSSELS - Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) pengetatan pembatasan kegiatan masyarakat tidak hanya terjadi di Tanah Air. Negara-negara di Eropa juga bergerak menerapkan langkah serupa untuk membendung gelombang baru infeksi COVID-19 yang didorong oleh varian Omicron .

Belanda menjadi pemimpin negara Eropa dengan memberlakukan penguncian alias lockdown nasional. Semua toko, bar, dan restoran yang tidak penting di Belanda akan ditutup hingga 14 Januari mulai hari ini, Minggu (19/12/2021). Sedangkan sekolah dan universitas akan ditutup hingga 9 Januari.

Perdana Menteri Mark Rutte mengatakan penduduk Belanda hanya akan diizinkan menerima dua tamu kecuali untuk Natal dan Tahun Baru yang bisa mencapai empat orang.

"Belanda akan melakukan penguncian lagi mulai besok (hari ini)," katanya.

"Tidak dapat dihindari karena gelombang kelima yang disebabkan oleh varian Omicron yang menimpa kita," ia menambahkan seperti dikutip dari New York Daily News.



Pengumuman ini membuat pendudukyang takut akan hal terburuk mengerumuni area komersial kota-kota Belanda pada Sabtu pagi, berpikir itu mungkin kesempatan terakhir mereka untuk membeli hadiah Natal.

“Saya bisa mendengar seluruh orang Belanda menghela nafas,” kata Rutte dalam pengumuman pengunciannya.

“Semua ini, tepat satu minggu sebelum Natal. Natal lain yang sama sekali berbeda dari yang kita inginkan. Berita yang sangat buruk lagi untuk semua bisnis dan institusi budaya yang bergantung pada hari libur,” ujarnya.

Kepala lembaga kesehatan masyarakat Belanda, Jaap van Dissel, menggambarkan penutupan itu sebagai langkah pencegahan yang akan “membeli waktu” bagi lebih banyak orang untuk mendapatkan vaksin penguat dan bagi sistem perawatan kesehatan negara untuk mempersiapkan kemungkinan lonjakan infeksi baru.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1220 seconds (0.1#10.140)