Ini Cara Jitu Iran Mengacaukan Negara Kaya di Eropa, Yang Pasti Bukan dengan Senjata Nuklir
loading...
A
A
A
TEHERAN - Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson menuduh Republik Islam Iran menggunakan kelompok-kelompok kriminal terorganisasi untuk mengatur kejahatan di negara Skandinavia tersebut.
"Iran menggunakan geng-geng kriminal yang terorganisasi dan kejam untuk melakukan serangan serius di Swedia," kata Perdana Menteri Ulf Kristersson. Dia menyebutnya sebagai bagian dari "serangan hibrida dan perang proksi" di tanah negara Skandinavia tersebut.
“Swedia tidak sedang berperang. Namun, tidak ada perdamaian juga," katanya pada hari pembukaan konferensi tahunan tiga hari Folk och Försvars (rakyat dan pertahanan) Swedia di Sälen, Swedia utara, dilansir Iran International.
Perdana menteri Swedia mencatat bahwa "perdamaian sejati membutuhkan kebebasan dan tidak adanya konflik serius antarnegara. Namun, kami dan tetangga kami terpapar pada serangan hibrida, yang dilakukan bukan dengan robot dan tentara, tetapi dengan komputer, uang, disinformasi, dan risiko sabotase." Mereka yang menginginkan perdamaian, katanya, harus "bersiap untuk perang".
Tahun lalu, dinas keamanan Swedia mengatakan bahwa pemerintah Iran telah menggunakan jaringan kriminal di Swedia untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap negara, kelompok, dan individu lain, khususnya Israel.
Teheran merekrut penjahat untuk melakukan serangan bersenjata terhadap kedutaan besar Israel di Stockholm dan Kopenhagen, sumber kepolisian Swedia dan sumber informasi lainnya mengatakan kepada Iran International pada Oktober 2024.
Pada bulan Mei, Swedia menangkap dua remaja laki-laki - berusia 14 dan 15 tahun - setelah penembakan di dekat kedutaan besar Israel. Badan intelijen Swedia saat itu menuduh Teheran merekrut anggota geng untuk menyerang kepentingan Israel di negara Skandinavia tersebut.
Lihat Juga: Jenderal IRGC: Kekuatan Rudal Iran Tumbuh Setiap Hari, Dua Serangan ke Israel Hanya Demo Kecil
"Iran menggunakan geng-geng kriminal yang terorganisasi dan kejam untuk melakukan serangan serius di Swedia," kata Perdana Menteri Ulf Kristersson. Dia menyebutnya sebagai bagian dari "serangan hibrida dan perang proksi" di tanah negara Skandinavia tersebut.
“Swedia tidak sedang berperang. Namun, tidak ada perdamaian juga," katanya pada hari pembukaan konferensi tahunan tiga hari Folk och Försvars (rakyat dan pertahanan) Swedia di Sälen, Swedia utara, dilansir Iran International.
Perdana menteri Swedia mencatat bahwa "perdamaian sejati membutuhkan kebebasan dan tidak adanya konflik serius antarnegara. Namun, kami dan tetangga kami terpapar pada serangan hibrida, yang dilakukan bukan dengan robot dan tentara, tetapi dengan komputer, uang, disinformasi, dan risiko sabotase." Mereka yang menginginkan perdamaian, katanya, harus "bersiap untuk perang".
Tahun lalu, dinas keamanan Swedia mengatakan bahwa pemerintah Iran telah menggunakan jaringan kriminal di Swedia untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap negara, kelompok, dan individu lain, khususnya Israel.
Teheran merekrut penjahat untuk melakukan serangan bersenjata terhadap kedutaan besar Israel di Stockholm dan Kopenhagen, sumber kepolisian Swedia dan sumber informasi lainnya mengatakan kepada Iran International pada Oktober 2024.
Pada bulan Mei, Swedia menangkap dua remaja laki-laki - berusia 14 dan 15 tahun - setelah penembakan di dekat kedutaan besar Israel. Badan intelijen Swedia saat itu menuduh Teheran merekrut anggota geng untuk menyerang kepentingan Israel di negara Skandinavia tersebut.
Lihat Juga: Jenderal IRGC: Kekuatan Rudal Iran Tumbuh Setiap Hari, Dua Serangan ke Israel Hanya Demo Kecil
(ahm)