Wapres AS Vance Sebut Ancaman Terbesar bagi Eropa, Apa Itu?

Sabtu, 15 Februari 2025 - 20:25 WIB
loading...
Wapres AS Vance Sebut...
Wapres AS JD Vance menyebut ancaman terbesar bagi Eropa. Foto/X/@JDVance
A A A
WASHINGTON - Eropa menghadapi ancaman terbesarnya dari dalam daripada dari kekuatan asing. Itu diungkapkan Wakil Presiden AS J.D. Vance.

Dia menyatakan keprihatinan tentang apa yang disebutnya pengabaian benua itu terhadap nilai-nilai intinya.

Vance mengatakan pada Konferensi Keamanan Munich pada hari Jumat bahwa sementara Washington disibukkan dengan pertanyaan tentang mencapai penyelesaian yang wajar antara Rusia dan Ukraina, Eropa memiliki masalah yang lebih besar.

"Ancaman yang paling saya khawatirkan terhadap Eropa bukanlah Rusia, bukan China, bukan aktor eksternal lainnya," katanya. Dia menambahkan "yang saya khawatirkan adalah ancaman dari dalam."

Vance menyebutkan seorang mantan pejabat senior Uni Eropa, yang tampil di TV untuk mendukung keputusan pengadilan konstitusi Rumania untuk membatalkan putaran pertama pemungutan suara dalam pemilihan presiden negara itu pada bulan Desember 2024 atas dugaan campur tangan asing. Vance menyatakan bahwa putusan itu bermotif politik, dan dibuat karena segala sesuatunya tidak "berjalan sesuai rencana" di negara Uni Eropa.

Wakil presiden juga menyatakan keyakinannya bahwa "kita dapat mencapai penyelesaian yang wajar antara Rusia dan Ukraina." Dia menekankan bahwa "penting bagi Eropa untuk melangkah maju dalam cara yang besar dalam menyediakan pertahanannya sendiri."

"Dari semua tantangan mendesak yang dihadapi negara-negara yang terwakili di sini, saya percaya tidak ada yang lebih mendesak daripada migrasi massal," Vance juga berkomentar.

Baca Juga: Erdogan Galang Kekuatan Lawan Pencaplokan Gaza

Berbicara kepada Wall Street Journal pada hari Kamis, Vance juga mengklaim bahwa partai-partai arus utama di Uni Eropa "agak takut pada rakyat mereka sendiri." Ia mengkritik upaya untuk mengabaikan pandangan yang berbeda karena dianggap sebagai hasil dari "misinformasi".

"Jika masyarakat demokratis Anda dapat dihancurkan oleh iklan media sosial senilai $200.000, maka Anda harus berpikir serius tentang seberapa kuat cengkeraman Anda atau seberapa kuat pemahaman Anda tentang keinginan rakyat sebenarnya," katanya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
Uni Eropa Bersiap untuk...
Uni Eropa Bersiap untuk Perang Besar, Berikut 4 Indikatornya
Mahasiswi PhD Asal Turki...
Mahasiswi PhD Asal Turki Ini Diculik saat Hendak Berbuka Puasa, Terancam Dideportasi dari AS karena Dituding Mendukung Hamas
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
AS Ngotot Kuasai Greenland,...
AS Ngotot Kuasai Greenland, Tuding Denmark Gagal Melindungi
9 Orang Akan Dideportasi...
9 Orang Akan Dideportasi AS karena Bela Palestina
Gelar Buka Puasa Gedung...
Gelar Buka Puasa Gedung Putih, Trump Janjikan Perdamaian saat Gaza Dibom dengan Senjata AS
Viral Pikachu Ikut Demo...
Viral Pikachu Ikut Demo di Turki, Lari Dikejar Polisi
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri Minggu 30 Maret, Gerhana Tak Pengaruhi Penampakan Hilal
Rekomendasi
Raffi Ahmad Mudik ke...
Raffi Ahmad Mudik ke Bandung Naik Bus: Lebih Aman dan Nyaman
Besok Lebaran, Stasiun...
Besok Lebaran, Stasiun Gambir Masih Ramai Pemudik
Ratusan Jemaah Baitul...
Ratusan Jemaah Baitul Quran As Salam Cirebon Rayakan Lebaran Hari Ini
Berita Terkini
Blokade Israel Berlanjut...
Blokade Israel Berlanjut saat Idulfitri, Warga Palestina di Gaza Kelaparan
41 menit yang lalu
Arab Saudi dan Negara-negara...
Arab Saudi dan Negara-negara Teluk Rayakan Idulfitri Hari Ini
1 jam yang lalu
Israel Berencana Bongkar...
Israel Berencana Bongkar Kamp Pengungsi di Jenin dan Tulkarm Tepi Barat
2 jam yang lalu
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
3 jam yang lalu
Hamas: Perundingan dengan...
Hamas: Perundingan dengan Mediator Gencatan Senjata Gaza Intensif dalam Beberapa Hari Terakhir
4 jam yang lalu
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
5 jam yang lalu
Infografis
AS Bisa Tarik Pasukannya...
AS Bisa Tarik Pasukannya dari Eropa Tengah dan Timur
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved