Dramatis! Kru ISS Diminta Berlindung Saat Rusia Hancurkan Satelit
loading...
A
A
A
Setelah percakapan singkat tentang mengenakan pakaian luar angkasa, Chari diberi tahu: "Kami memperkirakan bahwa serangan ke Dragon akan lebih rendah daripada ISS lainnya" - itulah sebabnya mereka diperintahkan masuk.
"Apakah SpaceX di konsol untuk melakukan percakapan... tentang tindakan maju jika kita memiliki pelarian?" tanya Chari.
"Ya, SpaceX ada di konsol," jawab kontrol di darat.
Chari kemudian diberitahu bahwa, jika kapsul itu terkena puing-puing, dia dan krunya akan diperintahkan kembali ke ISS untuk menunggu instruksi lebih lanjut.
"Kami hanya ingin menegaskan kembali bahwa menurut kami kecil kemungkinan Dragon akan terkena dampak," tambah pengendali darat.
"Diterima, terima kasih," jawab Chari.
Awan puing tercipta ketika Rusia meledakkan salah satu satelit mata-matanya yang sudah tidak berfungsi - Cosmos 1408 - dalam uji coba rudal anti-satelit, menandai pertama kalinya negara itu melakukannya. Kementerian Pertahanan Rusia pun mengkonfirmasi tes tersebut.
Uji coba itu memicu kemarahan dari Amerika Serikat (AS). Washington menyebutnya sebagai tindakan sembrono dan berbahaya. Amerika mengatakan pihaknya tidak akan mentoleransi perilaku yang menempatkan kepentingan nasional beberapa negara dalam bahaya.
Namun, kemarahan AS dibalas Rusia dengan menyebut negara itu munafik.
"Apakah SpaceX di konsol untuk melakukan percakapan... tentang tindakan maju jika kita memiliki pelarian?" tanya Chari.
"Ya, SpaceX ada di konsol," jawab kontrol di darat.
Chari kemudian diberitahu bahwa, jika kapsul itu terkena puing-puing, dia dan krunya akan diperintahkan kembali ke ISS untuk menunggu instruksi lebih lanjut.
"Kami hanya ingin menegaskan kembali bahwa menurut kami kecil kemungkinan Dragon akan terkena dampak," tambah pengendali darat.
"Diterima, terima kasih," jawab Chari.
Awan puing tercipta ketika Rusia meledakkan salah satu satelit mata-matanya yang sudah tidak berfungsi - Cosmos 1408 - dalam uji coba rudal anti-satelit, menandai pertama kalinya negara itu melakukannya. Kementerian Pertahanan Rusia pun mengkonfirmasi tes tersebut.
Uji coba itu memicu kemarahan dari Amerika Serikat (AS). Washington menyebutnya sebagai tindakan sembrono dan berbahaya. Amerika mengatakan pihaknya tidak akan mentoleransi perilaku yang menempatkan kepentingan nasional beberapa negara dalam bahaya.
Namun, kemarahan AS dibalas Rusia dengan menyebut negara itu munafik.