Trump Terlanjur Pecat 400 Ahli Bom Nuklir, Sekarang AS Panik Sendiri
loading...

Pemerintah Presiden Donald Trump, melalui DOGE pimpinan Elon Musk, telah memecat sekitar 400 pakar bom nuklir dari Badan Keselamatan Nuklir Nasional AS. Foto/National Interest
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintah Presiden Donald Trump, melalui Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) pimpinan Elon Musk, telah memecat sekitar 400 pakar bom nuklir dari Badan Keselamatan Nuklir Nasional (NNSA) Amerika Serikat (AS).
Keputusan DOGE itu, yang dianggap sebagai kesalahan besar, telah memicu kepanikan di kalangan pejabat Amerika. Pemerintah Trump kini berupaya membatalkan keputusan tersebut, namun mengalami kesulitan dalam menemukan kontak para pakar yang terlanjur dipecat.
Sumber pemerintah Trump mengatakan kepada CNN bahwa staf DOGE tampaknya tidak menyadari bahwa NNSA mengawasi persediaan senjata nuklir Amerika ketika ratusan karyawan dipecat pada hari Kamis.
“Para pekerja dipecat karena tidak seorang pun telah meluangkan waktu untuk memahami apa yang kami lakukan dan pentingnya pekerjaan kami bagi keamanan nasional negara," kata sumber tersebut.
Menurut data yang dirilis CNN dan Bloomberg, sebanyak 400 pekerjaahli dari NNSA dipecat dalam pemutusan hubungan kerja yang lebih luas di Departemen Energi sebagai bagian dari pemangkasan biaya yang dilakukan DOGE.
"Kongres panik karena tampaknya DOGE tidak benar-benar menyadari NNSA mengawasi persediaan nuklir," imbuh sumber pemerintah lainnya kepada CNN.
"Pencegah nuklir adalah tulang punggung keamanan dan stabilitas Amerika–titik. Jika ada lubang sekecil apa pun yang muncul bahkan dalam pemeliharaan alat pencegah itu, tentu akan sangat menakutkan bagi masyarakat,” ujarnya.
Para pejabat NNSA telah berupaya memberi tahu beberapa karyawan masa percobaan yang telah diberhentikan bahwa mereka akan dipekerjakan kembali, tetapi NNSA kesulitan menemukannya karena informasi kontak mereka hilang.
“Surat pemutusan hubungan kerja untuk beberapa karyawan masa percobaan NNSA sedang dibatalkan, tetapi kami tidak memiliki cara yang baik untuk menghubungi personel tersebut,” kata badan tersebut dalam email, yang diperoleh NBC News.
Keputusan DOGE itu, yang dianggap sebagai kesalahan besar, telah memicu kepanikan di kalangan pejabat Amerika. Pemerintah Trump kini berupaya membatalkan keputusan tersebut, namun mengalami kesulitan dalam menemukan kontak para pakar yang terlanjur dipecat.
Sumber pemerintah Trump mengatakan kepada CNN bahwa staf DOGE tampaknya tidak menyadari bahwa NNSA mengawasi persediaan senjata nuklir Amerika ketika ratusan karyawan dipecat pada hari Kamis.
“Para pekerja dipecat karena tidak seorang pun telah meluangkan waktu untuk memahami apa yang kami lakukan dan pentingnya pekerjaan kami bagi keamanan nasional negara," kata sumber tersebut.
Menurut data yang dirilis CNN dan Bloomberg, sebanyak 400 pekerjaahli dari NNSA dipecat dalam pemutusan hubungan kerja yang lebih luas di Departemen Energi sebagai bagian dari pemangkasan biaya yang dilakukan DOGE.
"Kongres panik karena tampaknya DOGE tidak benar-benar menyadari NNSA mengawasi persediaan nuklir," imbuh sumber pemerintah lainnya kepada CNN.
"Pencegah nuklir adalah tulang punggung keamanan dan stabilitas Amerika–titik. Jika ada lubang sekecil apa pun yang muncul bahkan dalam pemeliharaan alat pencegah itu, tentu akan sangat menakutkan bagi masyarakat,” ujarnya.
Para pejabat NNSA telah berupaya memberi tahu beberapa karyawan masa percobaan yang telah diberhentikan bahwa mereka akan dipekerjakan kembali, tetapi NNSA kesulitan menemukannya karena informasi kontak mereka hilang.
“Surat pemutusan hubungan kerja untuk beberapa karyawan masa percobaan NNSA sedang dibatalkan, tetapi kami tidak memiliki cara yang baik untuk menghubungi personel tersebut,” kata badan tersebut dalam email, yang diperoleh NBC News.
Lihat Juga :