FBI Temukan 15 Botol Misterius Berisi Virus Cacar di Fasilitas Farmasi Besar

Rabu, 17 November 2021 - 12:02 WIB
loading...
FBI Temukan 15 Botol Misterius Berisi Virus Cacar di Fasilitas Farmasi Besar
Gambar yang terlihat dari mikroskop elektron menunjukkan virus Variola, patogen penyebab cacar. Foto/Robert Koch Institute/Hans Gelderblom
A A A
WASHINGTON - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) dan Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) meluncurkan penyelidikan setelah penemuan beberapa botol berlabel "cacar" di lemari es di laboratorium dekat Philadelphia, Pennsylvania.

Peringatan itu diperoleh Yahoo News pada Rabu (17/11/2021).

“Lima belas botol misterius ditemukan pada Selasa malam (16/11/2021) di laboratorium Merck,” ungkap peringatan rahasia yang dikirim ke Departemen Keamanan Dalam Negeri AS dan dilihat oleh Yahoo News.



Lima dari botol itu memiliki label bertuliskan "cacar", sementara 10 botol lainnya dikatakan mengandung virus "vaccinia" yakni sumber imunisasi cacar modern.



Botol-botol itu dilaporkan "segera diamankan" dan fasilitas itu ditutup sebentar.



Sementara itu, penegak hukum federal, serta CDC telah membuka penyelidikan.

CDC akan mengambil botol-botol itu pada Rabu, menurut peringatan tersebut. Muncul juga catatan bahwa tidak ada staf Merck yang terpapar materi misterius tersebut.

Meskipun masih belum jelas persis di mana kontainer itu ditemukan, Merck menjalankan dua fasilitas utama di Pennsylvania, satu fasilitas di West Point, lokasi manufaktur farmasi terbesarnya, dan satu lagi di dekat Upper Gwynedd, kampus seluas 90 hektar yang menampung laboratorium penelitian.

Cacar adalah penyakit menular mematikan yang disebabkan virus variola, yang membawa tingkat kematian sekitar 30%, menurut FDA.

Badan tersebut mengatakan beberapa bentuk penyakit cacar yang kurang umum "biasanya fatal."

Sementara kasus cacar terakhir yang terjadi secara alami tercatat pada 1970-an, dengan penyakit yang sebagian besar diberantas melalui kampanye vaksinasi global, dua laboratorium masih berwenang menyimpan sampel patogen untuk tujuan penelitian, termasuk satu lokasi di Siberia Rusia dan satu lagi di Kantor pusat CDC di Atlanta, Georgia.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1241 seconds (0.1#10.140)