AS Kembali Sanksi Rusia atas Perang Ukraina, China Ikut-ikutan Kena

Kamis, 02 Mei 2024 - 10:38 WIB
loading...
AS Kembali Sanksi Rusia atas Perang Ukraina, China Ikut-ikutan Kena
AS jatuhkan sanksi terbaru terhadap Rusia atas perangnya di Ukraina. Beberapa perusahaan di China ikut terkena sanksi. Foto/USIP
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) pada Rabu mengumumkan penjatuhan sanksi baru terhadap Rusia atas perang Moskow di Ukraina.

Sanksi tersebut juga menghantam China dengan target perusahaan-perusahaan Beijing yang dituduh membantu Moskow memperoleh senjata.

Para pejabat AS mengatakan sanksi baru tersebut bertujuan untuk melumpuhkan kemampuan militer dan industri Rusia.

Dalam paket besar sanksi yang diumumkan oleh Departemen Keuangan AS, Washington menargetkan hampir 300 entitas di Rusia, China, dan negara-negara lain yang dituduh mendukung invasi Presiden Vladimir Putin.



“Departemen Keuangan secara konsisten memperingatkan bahwa perusahaan-perusahaan akan menghadapi konsekuensi signifikan jika memberikan dukungan material untuk perang Rusia,” kata Menteri Keuangan AS Janet Yellen dalam sebuah pernyataan, yang dilansir AFP, Kamis (2/5/2024).

“Tindakan hari ini akan semakin mengganggu dan menurunkan upaya perang Rusia dengan mengejar pangkalan industri militernya dan jaringan penghindaran yang membantu memasoknya," lanjut Yellen.

Gelombang sanksi terbaru terjadi seminggu setelah Presiden AS Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang yang lama tertunda untuk menyediakan pendanaan baru bagi Ukraina ketika militer Kyiv berjuang untuk menahan kemajuan perang Rusia.

“Bahkan ketika kita memberikan dampak buruk pada mesin perang Rusia, Suplemental Keamanan Nasional yang baru-baru ini disahkan oleh Presiden (Joe) Biden memberikan dukungan militer, ekonomi, dan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan perlawanan berani Ukraina,” kata Yellen.

“Jika digabungkan, dukungan kami terhadap Ukraina dan serangan tanpa henti terhadap kapasitas militer Rusia memberikan Ukraina keunggulan penting di medan perang," paparnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1649 seconds (0.1#10.140)