Uni Eropa Awasi Praktik Subsidi Berlebihan China yang Mendistorsi Pasar Global
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Ketegangan yang meningkat antara Barat dan China telah mencapai titik baru pekan ini, dengan para pejabat di Brussels terpaksa menggerebek kantor Nuctech, sebuah perusahaan pembuat peralatan keamanan China yang berlokasi di Eropa.
Mengutip dari Financial Post pada Kamis (2/5/2024), alasan dilakukannya "inspeksi mendadak" ke Nuctech ini adalah kekhawatiran berkepanjangan terhadap China yang kerap memberikan subsidi berlebihan kepada perusahaan-perusahaannya untuk mendistorsi persaingan di pasar global, melakukan aktivitas dumping, dan mendahului pasar internal Eropa.
Pada 2020, Nuctech terdaftar di Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu perusahaan yang memerlukan persyaratan lisensi yang lebih ketat "untuk keterlibatannya dalam aktivitas yang bertentangan dengan kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat."
Penggerebekan di Brussels dilakukan berdasarkan Peraturan Subsidi Luar Negeri (FSR) Uni Eropa, yang mulai berlaku pada Juli tahun lalu.
FSR adalah seperangkat aturan yang memungkinkan Komisi Eropa untuk mengatasi distorsi yang disebabkan subsidi asing.
Hal itu, pada gilirannya, memungkinkan Uni Eropa (UE) untuk memastikan tingkat persaingan yang setara bagi semua perusahaan yang beroperasi di pasar tunggal sambil tetap membuka diri terhadap perdagangan dan investasi.
Meski tindakan UE mungkin tampak proteksionis, itu pada dasarnya merupakan tindakan mencegah subsidi yang mendistorsi pasar internal UE.
Hal itu merupakan upaya mencegah penerima manfaat mendapatkan keuntungan yang tidak adil untuk mengakuisisi perusahaan atau mendapatkan kontrak pengadaan publik di UE yang melemahkan persaingan yang sehat. Di bawah FSR, subsidi yang diberikan pemerintah non-UE akan diawasi, yang sebelumnya tidak diawasi kerangka peraturan.
Sebagaimana diamati para ekonom, keseluruhan kegagalan perdagangan internasional lebih disebabkan masalah ketidaksesuaian permintaan dan penawaran sederhana yang berasal dari China.
Mengutip dari Financial Post pada Kamis (2/5/2024), alasan dilakukannya "inspeksi mendadak" ke Nuctech ini adalah kekhawatiran berkepanjangan terhadap China yang kerap memberikan subsidi berlebihan kepada perusahaan-perusahaannya untuk mendistorsi persaingan di pasar global, melakukan aktivitas dumping, dan mendahului pasar internal Eropa.
Pada 2020, Nuctech terdaftar di Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu perusahaan yang memerlukan persyaratan lisensi yang lebih ketat "untuk keterlibatannya dalam aktivitas yang bertentangan dengan kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat."
Penggerebekan di Brussels dilakukan berdasarkan Peraturan Subsidi Luar Negeri (FSR) Uni Eropa, yang mulai berlaku pada Juli tahun lalu.
FSR adalah seperangkat aturan yang memungkinkan Komisi Eropa untuk mengatasi distorsi yang disebabkan subsidi asing.
Hal itu, pada gilirannya, memungkinkan Uni Eropa (UE) untuk memastikan tingkat persaingan yang setara bagi semua perusahaan yang beroperasi di pasar tunggal sambil tetap membuka diri terhadap perdagangan dan investasi.
Meski tindakan UE mungkin tampak proteksionis, itu pada dasarnya merupakan tindakan mencegah subsidi yang mendistorsi pasar internal UE.
Hal itu merupakan upaya mencegah penerima manfaat mendapatkan keuntungan yang tidak adil untuk mengakuisisi perusahaan atau mendapatkan kontrak pengadaan publik di UE yang melemahkan persaingan yang sehat. Di bawah FSR, subsidi yang diberikan pemerintah non-UE akan diawasi, yang sebelumnya tidak diawasi kerangka peraturan.
Sebagaimana diamati para ekonom, keseluruhan kegagalan perdagangan internasional lebih disebabkan masalah ketidaksesuaian permintaan dan penawaran sederhana yang berasal dari China.