Gempar, Pemimpin Komunis Vietnam Makan Steak Lapis Emas Rp28 Juta Disuapi Salt Bae
loading...
A
A
A
LONDON - Rekaman video Pemimpin Komunis Vietnam To Lam makan steak berlapis emas sambil disuapi Salt Bae memicu badai kemarahan.
Facebook bahkan sempat memblokir tagar Salt Bae setelah rekaman itu menjadi viral. Facebook kemudian membuka blokir tagar #SaltBae tersebut.
Perusahaan induk Facebook, Meta, mengumumkan telah membuka blokir tagar itu tetapi menolak mengatakan apakah Vietnam memaksa Facebook menyensornya.
Menteri Keamanan Publik Vietnam, To Lam, 64, difilmkan menikmati steak tomahawk seharga 1.450 poundsterling (Rp28 juta) di restoran baru Nusret Gokce di Knightsbridge.
Salt Bae memposting video di akun TikToknya tentang dia melayani pesta kelas atas makanan mahal mereka dan menyuapkan sepotong steak di mulut pejabat tinggi itu.
“Namun video itu segera dihapus oleh koki selebriti itu, sementara versi lain juga dihapus dari aplikasi karena melanggar ‘standar komunitas’,” ungkap laporan Reuters, dilansir The Sun pada Rabu (10/11/2021).
"Kami telah membuka blokir tagar ini di Facebook dan kami sedang menyelidiki mengapa ini terjadi," papar juru bicara operator Facebook Meta.
Facebook bahkan sempat memblokir tagar Salt Bae setelah rekaman itu menjadi viral. Facebook kemudian membuka blokir tagar #SaltBae tersebut.
Perusahaan induk Facebook, Meta, mengumumkan telah membuka blokir tagar itu tetapi menolak mengatakan apakah Vietnam memaksa Facebook menyensornya.
Menteri Keamanan Publik Vietnam, To Lam, 64, difilmkan menikmati steak tomahawk seharga 1.450 poundsterling (Rp28 juta) di restoran baru Nusret Gokce di Knightsbridge.
Salt Bae memposting video di akun TikToknya tentang dia melayani pesta kelas atas makanan mahal mereka dan menyuapkan sepotong steak di mulut pejabat tinggi itu.
“Namun video itu segera dihapus oleh koki selebriti itu, sementara versi lain juga dihapus dari aplikasi karena melanggar ‘standar komunitas’,” ungkap laporan Reuters, dilansir The Sun pada Rabu (10/11/2021).
"Kami telah membuka blokir tagar ini di Facebook dan kami sedang menyelidiki mengapa ini terjadi," papar juru bicara operator Facebook Meta.