Gempar, Pemimpin Komunis Vietnam Makan Steak Lapis Emas Rp28 Juta Disuapi Salt Bae

Rabu, 10 November 2021 - 12:30 WIB
loading...
Gempar, Pemimpin Komunis Vietnam Makan Steak Lapis Emas Rp28 Juta Disuapi Salt Bae
Menteri Keamanan Publik Vietnam To Lam disuapi Salt Bae dengan steak seharga 1.450 pounsterling di London, Inggris. Foto/youtube
A A A
LONDON - Rekaman video Pemimpin Komunis Vietnam To Lam makan steak berlapis emas sambil disuapi Salt Bae memicu badai kemarahan.

Facebook bahkan sempat memblokir tagar Salt Bae setelah rekaman itu menjadi viral. Facebook kemudian membuka blokir tagar #SaltBae tersebut.

Perusahaan induk Facebook, Meta, mengumumkan telah membuka blokir tagar itu tetapi menolak mengatakan apakah Vietnam memaksa Facebook menyensornya.



Menteri Keamanan Publik Vietnam, To Lam, 64, difilmkan menikmati steak tomahawk seharga 1.450 poundsterling (Rp28 juta) di restoran baru Nusret Gokce di Knightsbridge.



Salt Bae memposting video di akun TikToknya tentang dia melayani pesta kelas atas makanan mahal mereka dan menyuapkan sepotong steak di mulut pejabat tinggi itu.



“Namun video itu segera dihapus oleh koki selebriti itu, sementara versi lain juga dihapus dari aplikasi karena melanggar ‘standar komunitas’,” ungkap laporan Reuters, dilansir The Sun pada Rabu (10/11/2021).

"Kami telah membuka blokir tagar ini di Facebook dan kami sedang menyelidiki mengapa ini terjadi," papar juru bicara operator Facebook Meta.

Mereka mengonfirmasi tagar tersebut telah diblokir untuk pengguna Facebook di seluruh dunia, tidak hanya di Vietnam.

Masih belum jelas mengapa video tersebut menyebabkan tagar diblokir karena juru bicara Facebook menolak mengomentari alasan potensialnya.

Saat disensor, pencarian tagar menghasilkan pesan yang mengatakan standar komunitas telah dilanggar.

Awal tahun ini dalam sidang Kongres Amerika Serikat (AS), Pendiri Facebook Mark Zuckerberg mengatakan kecerdasan buatan (AI) memainkan peran utama dalam "moderasi konten" yang bertanggung jawab menghapus lebih dari 90% konten yang dianggap melanggar pedoman Facebook.

Namun, rekaman Petinggi Komunis Vietnam Lam memanjakan dirinya dengan beberapa steak terbaik di London telah membuat marah beberapa pengguna di media sosial.

Pria berusia 64 tahun yang bertanggung jawab atas kepolisian negaranya dan satuan tugas anti-korupsi itu berada di Inggris bersama para pejabat Vietnam lainnya setelah menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) COP26 di Glasgow.

Pestanya menimbulkan kehebohan di Vietnam ketika orang-orang mempertanyakan bagaimana sosok berwibawa seperti itu bersedia direkam menikmati makanan mahal dan mewah di tengah tindakan keras Vietnam terhadap korupsi para pejabat.

Seorang pengguna Facebook Vietnam yang marah dengan hampir 150.000 pengikut mengubah gambar profilnya menjadi tangkapan layar video itu. Dia menyeru media lokal yang kurang meliput insiden tersebut.

Dia menulis dalam posting, "Petugas keamanan mengikuti akun ini, apakah Anda melihat video menteri To Lam makan daging sapi yang ditaburi garam?”

"Apakah Anda tahu berapa bulan gaji yang harus Anda keluarkan hanya untuk satu potong steak itu?" tanya dia.

Klip itu menjadi viral di Vietnam, saat kebanyakan orang hanya mendapatkan gaji rata-rata 112 poundsterling (Rp2,2 juta) sebulan.

Yang lain juga memanggil para pemimpin Komunis karena memakan steak mewah setelah menghadiri konferensi iklim. Salah satu pengguna mencapnya sebagai, "Puncak ketidakpedulian yang menjijikkan."

Yang lain menambahkan, "Jutaan orang menderita Covid. Tidak ada kata-kata."

Lam tampaknya menikmati cara penyajian teatrikal Salt Bae saat dia duduk bersama juru bicara Kementerian Vietnam To An Xo.

Dia bahkan memberi Salt Bae acungan jempol persetujuan setelah melahap steak mahal itu.

Negara tersebut secara rutin meminta agar perusahaan media sosial menyensor konten online yang dianggapnya terlalu "anti-negara".

Vietnam mengancam akan menghapus Facebook tahun lalu jika platform tersebut tidak menghapus lebih banyak konten politik lokal.

Salt Bae juga meninggalkan gejolak itu setelah skandal tagar muncul. Dia meninggalkan restoran andalannya di London untuk membuka restoran lain di Arab Saudi.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1019 seconds (0.1#10.140)