Taliban Umumkan Pemerintahan Baru Afghanistan, Ini Respon Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia mengatakan masih terus memantau perkembangan situasi di Afghanistan, setelah Taliban mengumumkan pemerintahan sementara. Taliban kemarin mengumumkan struktur pemerintahan sementara Afghanistan.
“Indonesia ikuti dari dekat semua perkembangan di Afghanistan, termasuk pengumuman pemerintah sementara, kemarin. Belum terdapat informasi kapan pemerintah permanen akan dibentuk,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah.
Pria yang kerap disapa Faiza itu, melalui pesan singkat kepada Sindonews pada Rabu (8/9/2021), mengatakan, Indonesia berharap Taliban memegang komitmen mereka untuk membuat pemerintahan yang inklusif.
“Indonesia tetap berharap kiranya pembentukanpemerintah permanen Afghanistan akan merupakan pemerintahan inklusif. Komitmen Pembentukan pemerintahan inklusif ini telah disampaikan oleh juru bicara Taliban sebelumnya,” ujarnya.
Seperti diketahui, Taliban menunjuk Mullah Hasan Akhund, rekan pendiri gerakan itu Mullah Omar,sebagai kepala pemerintahan baru Afghanistan dan Sirajuddin Haqqani, yang organisasinya masuk dalam daftar terorisme Amerika Serikat, sebagai Menteri Dalam Negeri.
Sedangkan Mullah Abdul Ghani Baradar, kepala kantor politik gerakan itu dam sebelumnya disebut-sebut akan didapuk memimpin pemerintahan baru Afghanistan, malah ditunjuk sebagai wakil dari Akhund.
Lihat Juga: 3 Alasan Taliban Afghanistan Sudah Siap Menyerang Israel, Akankah Bekerjasama dengan Iran?
“Indonesia ikuti dari dekat semua perkembangan di Afghanistan, termasuk pengumuman pemerintah sementara, kemarin. Belum terdapat informasi kapan pemerintah permanen akan dibentuk,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah.
Pria yang kerap disapa Faiza itu, melalui pesan singkat kepada Sindonews pada Rabu (8/9/2021), mengatakan, Indonesia berharap Taliban memegang komitmen mereka untuk membuat pemerintahan yang inklusif.
“Indonesia tetap berharap kiranya pembentukanpemerintah permanen Afghanistan akan merupakan pemerintahan inklusif. Komitmen Pembentukan pemerintahan inklusif ini telah disampaikan oleh juru bicara Taliban sebelumnya,” ujarnya.
Seperti diketahui, Taliban menunjuk Mullah Hasan Akhund, rekan pendiri gerakan itu Mullah Omar,sebagai kepala pemerintahan baru Afghanistan dan Sirajuddin Haqqani, yang organisasinya masuk dalam daftar terorisme Amerika Serikat, sebagai Menteri Dalam Negeri.
Sedangkan Mullah Abdul Ghani Baradar, kepala kantor politik gerakan itu dam sebelumnya disebut-sebut akan didapuk memimpin pemerintahan baru Afghanistan, malah ditunjuk sebagai wakil dari Akhund.
Lihat Juga: 3 Alasan Taliban Afghanistan Sudah Siap Menyerang Israel, Akankah Bekerjasama dengan Iran?
(ian)