Pasukan Khusus Inggris Miliki ‘Golden Pass’ atas Eksekusi Rutin Warga Sipil Afghanistan

Kamis, 09 Januari 2025 - 09:22 WIB
loading...
Pasukan Khusus Inggris...
Pasukan Khusus Inggris mendapat golden pass’ yang memungkinkan mereka lolos dari jerat hukum atas eksekusi rutin warga sipil Afghanistan. Foto/BBC
A A A
LONDON - Para tentara Pasukan Khusus Inggris mendapat “golden pass” yang memungkinkan mereka lolos dari jerat hukum atas berbagai pembunuhan warga sipil di Afghanistan. Demikian diungkap seorang mantan perwira Pasukan Khusus dalam penyelidikan pemerintah.

Saksi lain dalam penyelidikan menggambarkan pembunuhan itu sebagai eksekusi rutin warga sipil tak bersenjata oleh Pasukan Khusus Inggris.

Pernyataan perwira dan mantan perwira itu diberikan secara tertutup kepada tim UK’s Independent Inquiry Relating to Afghanistan (Investigasi Independen Inggris Terkait Afghanistan) awal tahun ini, dan termasuk dalam sejumlah besar dokumen yang diterbitkan oleh tim penyelidikan tersebut pada Selasa lalu.

Mantan perwira tersebut menyuarakan kekhawatiran tentang pembunuhan warga sipil tak bersenjata pada tahun 2011, dengan mengeklaim bahwa Special Air Service (SAS) menutupi kejahatan tersebut.



Dia mengatakan bahwa para petinggi dalam Pasukan Khusus Inggris—yang meliputi Special Air Service (SAS), Special Boat Service (SBS), dan empat cabang rahasia militer Inggris lainnya—tidak berminat menyelidiki berbagai pembunuhan tersebut. “Dan bahwa para anggota SAS pada dasarnya telah diberi ‘golden pass’ yang memungkinkan mereka lolos atas pembunuhan,” katanya, seperti dikutip dari Sky News, Kamis (9/1/2025).

Tim investigasi tersebut sedang menyelidiki penggerebekan malam yang dilakukan oleh Pasukan Khusus Inggris antara tahun 2010 hingga 2013, saat berbagai pembunuhan yang dituduhkan terjadi.

Seorang perwira junior mengatakan kepada tim investigasi bahwa "semua pria usia tempur" tewas dalam penggerebekan ini, terlepas dari apakah mereka bersenjata atau tidak. Personel SAS terkadang membawa senjata untuk dijatuhkan di samping mayat setelah pembunuhan agar mereka tampak seperti kombatan.

“Tahanan terkadang dieksekusi setelah mereka ditahan,” kata saksi tersebut.

"Dalam satu kasus, disebutkan bahwa bantal diletakkan di atas kepala seseorang sebelum dibunuh dengan pistol," imbuh dokumen penyelidikan.
Tim investigasi tersebut menyelidiki pembunuhan terhadap setidaknya 80 tahanan di Afghanistan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mereka yang Menolak...
Mereka yang Menolak Lupa Jadi Korban Tes Bom Nuklir AS dan Inggris...
5 Negara Eropa Musuh...
5 Negara Eropa Musuh Bebuyutan Rusia, Nomor 3 dan Terakhir Pemilik Hulu Ledak Nuklir
Cucu Pendiri Israel...
Cucu Pendiri Israel Winston Churchill Desak Inggris Akui Negara Palestina
Pertama Kalinya, Australia...
Pertama Kalinya, Australia Singkirkan Gambar Raja Charles dari Uang Kertas 5 Dolar
AS Bombardir Markas...
AS Bombardir Markas Houthi Tewaskan 53 Orang, Apakah Israel Terlibat?
6 Pemicu AS dan Inggris...
6 Pemicu AS dan Inggris Gelar Serangan Besar-besaran ke Pangkalan Houthi di Yaman
Bukan Lagi AS, 8 Alasan...
Bukan Lagi AS, 8 Alasan Rusia Menganggap Inggris Adalah Musuh Utamanya
6 Fakta Inggris Pernah...
6 Fakta Inggris Pernah Menjajah 90% Negara di Dunia
Inggris Hadapi 800 Rudal...
Inggris Hadapi 800 Rudal Rusia, Ancaman Terbesar sejak Perang Dingin
Rekomendasi
Raksasa Gas Rusia Gazprom...
Raksasa Gas Rusia Gazprom Berjuang Bangkit usai Menelan Kerugian Rp210,5 Triliun
ROG Phone 9 Series dan...
ROG Phone 9 Series dan ROG Phone 9 FE Bawa Era Baru Gaming Mobile di 2025
Sinopsis Sinetron Preman...
Sinopsis Sinetron Preman Pensiun 9 Eps 22: Penelusuran Bahlul Penadah Motor Curian
Berita Terkini
5 Alasan Israel Tidak...
5 Alasan Israel Tidak Layak Disebut Negara, Salah Satunya Berdiri di Tanah Palestina
31 menit yang lalu
Mereka yang Menolak...
Mereka yang Menolak Lupa Jadi Korban Tes Bom Nuklir AS dan Inggris...
2 jam yang lalu
Pembantaian Zionis Israel...
Pembantaian Zionis Israel dan Sahur Ramadan Berdarah di Gaza
3 jam yang lalu
Donald Trump Perintahkan...
Donald Trump Perintahkan Hapus Departemen Pendidikan AS
4 jam yang lalu
Negara NATO Ini Marah...
Negara NATO Ini Marah setelah 4 Warganya Dieksekusi Mati China
5 jam yang lalu
Rakyat Palestina: Negara-negara...
Rakyat Palestina: Negara-negara Arab dan Islam Tak Berbuat Cukup Banyak untuk Menolong Gaza
6 jam yang lalu
Infografis
Pasukan Khusus Iran...
Pasukan Khusus Iran Akan Lakukan Apa Pun untuk Bantu Hamas
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved