Taliban Larang Jendela di Ruang Aktivitas Wanita, Alasannya Cegah Tindakan Cabul
loading...
A
A
A
KABUL - Pemimpin tertinggi Taliban Afghanistan, Hibatullah Akhundzada, telah mengeluarkan dekrit yang melarang jendela dipasang di ruang-ruang bangunan tempat aktivitas wanita.
Putusan tersebut merupakan bagian dari kampanye pemerintah yang lebih luas untuk menerapkan hukum Islam atau Syariah versi Taliban di seluruh negeri.
Dekrit tersebut, yang dipublikasikan oleh juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid di X, menguraikan cara menempatkan jendela yang menghadap ke bangunan tetangga selama konstruksi.
"Bangunan baru tidak boleh memiliki jendela yang memungkinkan untuk melihat halaman, dapur, sumur tetangga, dan tempat-tempat lain yang biasanya digunakan oleh wanita," bunyi dekrit tersebut.
"Jendela yang ada dengan pemandangan seperti itu harus diblokir," lanjut dekrit bos Taliban.
"Melihat wanita bekerja di dapur, di halaman, atau mengambil air dari sumur dapat menyebabkan tindakan cabul," imbuh dekrit tersebut, yang dipublikasikan sejak Sabtu pekan lalu.
Pemerintah kota dan otoritas terkait lainnya akan memantau lokasi konstruksi untuk memastikan kepatuhan terhadap keputusan tersebut.
Taliban mengambil alih kekuasaan di Kabul pada bulan Agustus 2021 selama tahap akhir penarikan pasukan Amerika Serikat. Sebelumnya, Taliban menguasai Afghanistan pada tahun 1990-an, tetapi digulingkan pada tahun 2001 selama invasi sekutu yang dipimpin Amerika Serikat.
Meskipun Taliban awalnya berjanji untuk bersikap lebih moderat setelah merebut kekuasaan, kelompok tersebut sejak itu telah memberlakukan banyak pembatasan berdasarkan Syariah versi mereka, termasuk larangan pendidikan bagi anak perempuan di atas kelas enam.
Taliban juga melarang perempuan bekerja di sebagian besar profesi, dan melarang perempuan berpakaian ketat.
Pemerintah Taliban belum diakui oleh PBB, tetapi tetap menjalin hubungan kerja dengan beberapa negara, termasuk Rusia.
Putusan tersebut merupakan bagian dari kampanye pemerintah yang lebih luas untuk menerapkan hukum Islam atau Syariah versi Taliban di seluruh negeri.
Dekrit tersebut, yang dipublikasikan oleh juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid di X, menguraikan cara menempatkan jendela yang menghadap ke bangunan tetangga selama konstruksi.
"Bangunan baru tidak boleh memiliki jendela yang memungkinkan untuk melihat halaman, dapur, sumur tetangga, dan tempat-tempat lain yang biasanya digunakan oleh wanita," bunyi dekrit tersebut.
"Jendela yang ada dengan pemandangan seperti itu harus diblokir," lanjut dekrit bos Taliban.
"Melihat wanita bekerja di dapur, di halaman, atau mengambil air dari sumur dapat menyebabkan tindakan cabul," imbuh dekrit tersebut, yang dipublikasikan sejak Sabtu pekan lalu.
Pemerintah kota dan otoritas terkait lainnya akan memantau lokasi konstruksi untuk memastikan kepatuhan terhadap keputusan tersebut.
Taliban mengambil alih kekuasaan di Kabul pada bulan Agustus 2021 selama tahap akhir penarikan pasukan Amerika Serikat. Sebelumnya, Taliban menguasai Afghanistan pada tahun 1990-an, tetapi digulingkan pada tahun 2001 selama invasi sekutu yang dipimpin Amerika Serikat.
Meskipun Taliban awalnya berjanji untuk bersikap lebih moderat setelah merebut kekuasaan, kelompok tersebut sejak itu telah memberlakukan banyak pembatasan berdasarkan Syariah versi mereka, termasuk larangan pendidikan bagi anak perempuan di atas kelas enam.
Taliban juga melarang perempuan bekerja di sebagian besar profesi, dan melarang perempuan berpakaian ketat.
Pemerintah Taliban belum diakui oleh PBB, tetapi tetap menjalin hubungan kerja dengan beberapa negara, termasuk Rusia.
(mas)