Korea Utara Tembakkan Beberapa Rudal, Marah dengan Latihan Perang AS-Korsel
loading...

Korea Utara tembakkan beberapa rudal balistik sebagai luapan kemarahan atas latihan perang gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan. Foto/Yonhap
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) telah menembakkan beberapa rudal balistik pada hari Senin sebagai luapan kemarahan atas latihan perang gabungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel).
Pyongyang menyatakan latihan perang gabungan tersebut merupakan tindakan provokatif berbahaya yang berisiko memicu konfrontasi secara tidak sengaja.
Militer Korea Selatan mengatakan rudal-rudal balistik Pyongyang ditembakkan dari wilayah barat Korea Utara menuju Laut Kuning.
Sementara itu, latihan perang gabungan AS-Korsel yang diberi nama "Freedom Shield" dijadwalkan berlangsung hingga 20 Maret mendatang.
Baca Juga: Latihan Tempur Kacau, Jet Militer Korea Selatan Malah Mengebom Warganya Sendiri
Meski demikian, latihan tembak-menembak masih ditangguhkan setelah jet tempur Korea Selatan secara keliru menjatuhkan bom di kota sipil dekat perbatasan kedua Korea pekan lalu, yang melukai 31 orang.
Korea Utara biasanya meminta agar latihan gabungan AS-Korea Selatan dibatalkan, yang dianggapnya sebagai awal dari invasi.
Militer Korea Selatan mengatakan latihan gabungan tersebut bertujuan untuk memperkuat kesiapan aliansi terhadap ancaman eksternal seperti Korea Utara.
"Ini adalah tindakan provokatif yang berbahaya untuk memperburuk situasi di Semenanjung Korea, yang dapat memicu konflik fisik antara kedua belah pihak melalui satu tembakan yang tidak disengaja, hingga ke titik ekstrem," kata Kementerian Luar Negeri Korea Utara, sebagaimana dikutip dari KCNA, Selasa (11/3/2025).
Latihan perang tersebut akan membahayakan keamanan AS, imbuh kementerian tersebut.
Di sisi lain, Kepala Angkatan Udara Korea Selatan Lee Young-su menundukkan kepala saat meminta maaf pada hari Senin atas insiden penjatuhan delapan bom secara tidak sengaja oleh dua jet tempur pada pekan lalu.
Pyongyang menyatakan latihan perang gabungan tersebut merupakan tindakan provokatif berbahaya yang berisiko memicu konfrontasi secara tidak sengaja.
Militer Korea Selatan mengatakan rudal-rudal balistik Pyongyang ditembakkan dari wilayah barat Korea Utara menuju Laut Kuning.
Sementara itu, latihan perang gabungan AS-Korsel yang diberi nama "Freedom Shield" dijadwalkan berlangsung hingga 20 Maret mendatang.
Baca Juga: Latihan Tempur Kacau, Jet Militer Korea Selatan Malah Mengebom Warganya Sendiri
Meski demikian, latihan tembak-menembak masih ditangguhkan setelah jet tempur Korea Selatan secara keliru menjatuhkan bom di kota sipil dekat perbatasan kedua Korea pekan lalu, yang melukai 31 orang.
Korea Utara biasanya meminta agar latihan gabungan AS-Korea Selatan dibatalkan, yang dianggapnya sebagai awal dari invasi.
Militer Korea Selatan mengatakan latihan gabungan tersebut bertujuan untuk memperkuat kesiapan aliansi terhadap ancaman eksternal seperti Korea Utara.
"Ini adalah tindakan provokatif yang berbahaya untuk memperburuk situasi di Semenanjung Korea, yang dapat memicu konflik fisik antara kedua belah pihak melalui satu tembakan yang tidak disengaja, hingga ke titik ekstrem," kata Kementerian Luar Negeri Korea Utara, sebagaimana dikutip dari KCNA, Selasa (11/3/2025).
Latihan perang tersebut akan membahayakan keamanan AS, imbuh kementerian tersebut.
Di sisi lain, Kepala Angkatan Udara Korea Selatan Lee Young-su menundukkan kepala saat meminta maaf pada hari Senin atas insiden penjatuhan delapan bom secara tidak sengaja oleh dua jet tempur pada pekan lalu.
Lihat Juga :