Iron Dome Israel Ultah ke-10: Awalnya Diejek, Kini Jadi Game Changer Sistem Rudal Dunia

Kamis, 01 April 2021 - 04:00 WIB
loading...
Iron Dome Israel Ultah ke-10: Awalnya Diejek, Kini Jadi Game Changer Sistem Rudal Dunia
Sistem pertahanan Iron Dome menembakkan rudal pencegat saat roket diluncurkan dari Gaza menuju Israel di atas kota selatan Sderot, 18 Agustus 2019. Foto/REUTERS/Amir Cohen
A A A
TEL AVIV - Sistem pertahanan rudal Iron Dome [Kubah Besi] Israel sudah berumur 10 tahun pada Maret 2021. Senjata pertahanan ini awalnya diragukan bahkan diejek, namun selama satu dekade ini terbukti mampu melindungi negara Yahudi tersebut dari serangan banyak roket asal Gaza dan bahkan menjadi game changer (pengubah permainan) di antara sistem pertahanan rudal di dunia.

"Saya tidak ingin menciptakan ilusi bahwa sistem pertahanan Iron Dome akan memberikan solusi yang lengkap atau komprehensif. Sistem ini masih dalam tahap percobaan dan bagaimanapun juga, kami tidak dapat mengerahkan satu untuk mempertahankan setiap rumah, setiap sekolah, atau setiap fasilitas," kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam rapat kabinet pada 27 Maret 2011 silam.



Itu adalah masa penyelamatan komunitas selatan Israel terhadap roket besar-besaran yang ditembakkan kelompok militan yang berbasis di Jalur Gaza, Palestina. Dengan waktu sekitar hanya 15 detik untuk menemukan tempat berlindung setiap kali sirene memperingatkan tentang tembakan roket yang masuk, penduduk di daerah itu terus hidup dalam ketakutan.

Sepuluh hari kemudian, pada 7 April 2011, sistem pertahanan Iron Dome membuat sejarah dan mencegat roket Grad untuk pertama kalinya. Sisanya, seperti kata Israel, adalah sejarah.

"Sangat jelas bagi saya bahwa sistem ini akan memenuhi kebutuhan di lapangan," kata Michal, seorang insinyur sistem komando dan kontrol di Rafael Advanced Defense Systems, yang terlibat dalam pengembangan Iron Dome dari 2008—tiga tahun sebelum sistem pertahanan itu dioperasikan. Sistem itu, awalnya dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan peluru artileri yang ditembakkan dari jarak 4 kilometer (2,5 mil) hingga 70 kilometer (43 mil), hingga kini masih beroperasi.

Hampir tidak mungkin untuk melebih-lebihkan pentingnya Iron Dome. Menurut Israel Hayom, Rabu (31/3/2021), dengan kota-kota terbesar Israel—Yerusalem, Tel Aviv, Bersyeba—di bawah ancaman roket yang nyata, Iron Dome secara aktif dan langsung melindungi kehidupan rakyat Israel di pusat-pusat perkotaan dan komunitas di seluruh negeri.

Pada Februari 2007, Menteri Pertahanan Amir Peretz memilih Iron Dome sebagai sistem pertahanan Israel melawan ancaman roket jarak pendek dari Gaza. Sejak saat itu, sistem senilai USD210 juta itu telah menyelamatkan banyak nyawa dan sangat meningkatkan ketahanan publik di saat konflik.

Saat Iron Dome menandai satu dekade sejak beroperasi, Israel Hayom telah diberikan izin khusus dari lembaga pertahanan untuk menerbitkan beberapa detail tentang proses yang melahirkan sistem pertahanan udara yang mengubah permainan sistem pertahanan rudal dunia tersebut.

Iron Dome dirakit, dari awal hingga akhir, di sebuah fasilitas di Israel utara. Hal itu disampaikan Wakil Presiden Rafael Shlomo Toaff, yang mengepalai divisi sistem pertahanan udara jarak pendek.

Tidak seperti sistem lain, Iron Dome dikembangkan secara keseluruhan menggunakan dana Israel, tetapi ketika Kementerian Pertahanan dan Rafael memproduksi massal, dana Amerika Serikat (AS) juga digunakan.

Sebagai gantinya, Israel berjanji untuk memproduksi 50% komponen sistem itu di Amerika Serikat. Berbagai suku cadang diproduksi di 22 negara bagian di AS, kemudian dikirim ke Israel untuk perakitan.

"Berbagai suku cadang diproduksi di tempat yang berbeda dan kami mengumpulkan sekeranjang komponen yang relevan, membawanya ke sini dan merakitnya menjadi satu sistem yang lengkap. Rafael adalah perusahaan terbesar di Israel utara dan sebagian besar berkat Iron Dome," kata Toaff.



Dalam dekade sejak beroperasi, Iron Dome telah mengalami beberapa peningkatan untuk menghadapi ancaman yang berkembang di lapangan. Perangkat kerasnya, kata Kementerian Pertahanan, tidak berubah dan interseptor yang sama masih digunakan, tetapi perangkat lunak—jantung Iron Dome yang berdetak—telah membuat lompatan luar biasa yang secara signifikan meningkatkan keamanan yang diberikannya kepada publik Israel.

Pada bulan Februari, Rafael dan Direktorat Homa Kementerian Pertahanan, yang mengawasi pengembangan pertahanan rudal, mengumumkan lompatan teknologi lain dalam menangani ancaman gabungan—dalam uji tembak terbarunya, Iron Dome mampu mencegat target yang mensimulasikan rudal dan kendaraan udara tak berawak.

Selama gejolak terakhir dengan kelompok militan yang berbasis di Jalur Gaza, roket salvo ditembakkan ke Israel dalam upaya untuk menembus pertahanan udaranya. Dalam perang masa depan di sektor utara, kelompok militan Hizbullah yang berbasis di Lebanon, diperkirakan akan menembakkan ratusan rudal ke Israel setiap hari. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga menghadapi ancaman rudal jelajah terhadap fasilitas strategis.

"Iron Dome memiliki kemampuan untuk melawan rudal jelajah, drone, dan lainnya. Pertahanan udara kami siap untuk memenuhi setiap jenis ancaman yang ada di arena kami," kata Direktur Homa Moshe Patel kepada Israel Hayom dalam wawancara yang jarang terjadi.

"Kami berbicara tentang ancaman yang bahkan tidak ada di lapangan saat ini, tetapi mungkin akan muncul dalam beberapa bulan mendatang."

Patel menekankan bahwa meskipun musuh menggunakan serangan roket untuk menembus pertahanan udara Israel, "Kami memiliki tingkat intersepsi yang sangat tinggi. Kami terus-menerus berada di depan musuh kami."

Semua sistem yang membentuk pertahanan udara Israel sekarang terkait erat, dia menjelaskan, dengan mengatakan, "(Sistem pertahanan) Arrow dapat mengirimkan [data] ke David's Sling dan ke Iron Dome, memungkinkan setiap sistem untuk bersiap sesuai kebutuhan."

Di samping Iron Dome, pertahanan udara berlapis-lapis Israel termasuk David's Sling, yang melawan roket dan rudal jarak menengah hingga jauh; pencegat rudal balistik jarak pendek dan menengah Arrow 2, dan pencegat rudal jarak jauh Arrow 3.

"Dalam pertempuran, kami memberi operator [sistem pertahanan] fleksibilitas penuh untuk memutuskan sistem mana yang akan digunakan. Israel dapat yakin bahwa Israel tidak akan melakukan upaya apa pun untuk siap menghadapi perang di masa depan," paparnya.

"Tidak pernah bisa dikatakan bahwa ada [pertahanan] yang kedap udara, tetapi tanggapan kami, baik secara kualitas maupun kuantitas, lebih signifikan dan luas daripada sebelumnya. Kami terus bekerja untuk bersiap semampu kami untuk perang berikutnya," kata Patel.

Dia menambahkan, pihak pertahanan saat ini sedang mengerjakan sistem pertahanan laser untuk mencegat rudal, yang pada akhirnya akan ditambahkan ke Iron Dome.

"Kami tidak pernah berpuas diri dan Iron Dome akan bersama kami selama bertahun-tahun yang akan datang. Kami terus melihat ke depan, memperluas dan meningkatkan dalam menghadapi ancaman yang berkembang di sektor ini."

Toaff mencatat bahwa belum pernah ada sistem pertahanan yang mampu mencegat roket dan peluru mortir. "Keberhasilan ini telah memberi warga sipil Israel rasa aman yang tak terbayangkan," katanya.

"Kami berada dalam revolusi yang berkelanjutan. Kami terus menguji sistem dan meningkatkannya. Perlu dipahami—kemampuan kami benar-benar berbeda dari yang kami miliki di tahun 2011. Kami terus-menerus sibuk menilai ancaman dan beradaptasi dengan situasi yang relevan," paparnya.

"Ketika Iron Dome pertama kali diresmikan, kami diejek. Mereka [pengkritik sistem Iron Dome] mengatakan itu tidak bisa dilakukan. Tapi kami yang terakhir tertawa. Saya tidak bisa membayangkan seperti apa kehidupan sipil nantiny selama beberapa kampanye [militer] terakhir tanpa sistem ini," kata Toaff.

Menurutnya, sistem pertahanan udara Israel dapat dibandingkan dengan pandemi virus corona. "Ini adalah jenis vaksin anti-rudal, jika Anda mau. Vaksin yang sepenuhnya mengubah permainan. Kami telah menemukan obat yang memungkinkan kami untuk terus hidup berdampingan dengan fakta bahwa ada orang yang terus-menerus mencoba merusak bagian depan rumah kami," jelasnya.

"Yang sangat istimewa dari proyek ini adalah dedikasi tanpa akhir dari orang-orang yang terlibat. Mereka termotivasi oleh Zionisme dan pemahaman bahwa ini adalah sistem penyelamat hidup," imbuh Michal.

"Iron Dome terus berkembang. Kami memiliki tujuan baru dan perkembangan lebih lanjut. Musuh kami tidak pernah berhenti—ia berkembang dan kami terus memenuhi tuntutan baru di lapangan."

"Kata terakhir belum diucapkan, dan dalam tiga tahun ke depan kita akan melihat perkembangan besar yang akan mendorong Iron Dome ke tingkat berikutnya," imbuh Toaff menyimpulkan.

"Sayangnya, kami menghadapi sejumlah besar ancaman dan saya senang bahwa Iron Dome dapat dikirim ke mana pun dibutuhkan dan menyelamatkan nyawa. Merupakan hak istimewa yang besar untuk memberikan keamanan kepada publik Israel."
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1049 seconds (0.1#10.140)