Bakal Latihan Bersama Jepang di Laut China Selatan, Tanda RI Menjauh dari China?

Selasa, 30 Maret 2021 - 15:18 WIB
loading...
Bakal Latihan Bersama...
Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto bertemu dengan Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi. Foto/Kyodo News
A A A
JAKARTA - Indonesia dan Jepang berencana menggelar latihan militer bersama di Laut China Selatan di tengah meningkatnya ketegasan China di wilayah Indo-Pasifik. Para analis mengatakan, langkah Indonesia itu tidak berarti akan menyelaraskan dirinya dengan Quad, aliansi baru yang dipimpin Amerika Serikat (AS).

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengadakan pertemuan empat arah dengan rekan-rekan Jepang-nya pada hari Selasa (30/3/2021). Ini merupakan pertemuan kedua sejak 2015.



Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengatakan pada hari Minggu bahwa kedua negara telah sepakat untuk meningkatkan kerjasama pertahanan dan meluncurkan latihan bersama di Laut China Selatan.

Mengutip Kyodo News, Prabowo dan Kishi yang bertemu pada hari Minggu di awal kunjungan delegasi Indonesia ke Jepang juga akan mendesak China untuk tidak mencoba mengubah status quo di Laut China Selatan dan Timur secara sepihak.

Kepada Prabowo, Kishi juga dilaporkan menyuarakan keprihatinan Jepang tentang undang-undang Coast Guard baru China, yang memberdayakan kapalnya untuk menembaki kapal lain di perairan sengketa yang diklaim Beijing.

Para menteri pertahanan diharapkan akan menandatangani perjanjian pada hari Selasa yang akan memungkinkan Indonesia untuk mendapatkan peralatan pertahanan dari Jepang, menjadikannya negara Asia Tenggara terbaru yang menyetujui kesepakatan tersebut setelah Filipina, Malaysia dan Vietnam.

“Ini adalah kesepakatan penting bagi Indonesia, yang membutuhkan peningkatan pertahanan maritimnya, mudah-mudahan [peningkatan akan mencakup] peningkatan Angkatan Laut atau Angkatan Udara, tetapi saya pikir bahkan ada ruang untuk peningkatan Coast Guard,” kata Natalie Sambhi, pendiri dan direktur eksekutif Verve Research, sebuah penelitian kolektif independen di Perth, Australia yang berfokus pada hubungan sipil-militer di Asia Tenggara.

“Indonesia mungkin tidak dapat menghadapi China dengan sejumlah kapal dari Coast Guard atau Angkatan Laut-nya, tetapi saya pikir memiliki peralatan canggih dan latihan dari negara-negara seperti Jepang setidaknya dapat memberikan rasa percaya diri ketika saatnya tiba," ujarnya.

Jepang menyumbangkan kapal patroli ke Indonesia pada Februari tahun lalu, tetapi Sambhi mengatakan lebih dari itu akan dibutuhkan untuk menutupi perairan yang luas di Indonesia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1975 seconds (0.1#10.140)