Negara NATO Ini Marah setelah 4 Warganya Dieksekusi Mati China
loading...

Kanada, salah satu negara NATO, marah setelah empat warganya dieksekusi mati pihak berwenang China atas kejahatan narkoba. Foto/via Global News
A
A
A
OTTAWA - Kanada, salah satu negara NATO, marah setelah empat warganya dieksekusi mati oleh pihak berwenang China. Namun Beijing menegaskan eksekusi itu dilakukan sesuai hukum atas kejahatan narkoba.
Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengatakan bahwa China telah mengeksekusi empat warga negara Kanada dalam beberapa pekan terakhir, menentang permintaan dari Ottawa untuk keringanan hukuman.
“Kami sangat mengutuk eksekusi yang terjadi terhadap warga Kanada di China,” kata Joly, seperti dikutip dari AFP, Jumat (21/3/2025).
Joly mengatakan bahwa dia tidak dapat membahas rincian kasus tersebut karena permintaan privasi dari keluarga yang terdampak.
Joly menambahkan bahwa dia dan mantan perdana menteri Justin Trudeau, yang meninggalkan jabatannya minggu lalu, telah meminta keringanan hukuman kepada China.
“Eksekusi yang mengejutkan dan tidak manusiawi terhadap warga negara Kanada oleh otoritas China ini seharusnya menjadi peringatan bagi Kanada,” kata Ketty Nivyabandi, dari Amnesty International Kanada.
“Kami berduka cita atas keluarga korban, dan kami menyimpan mereka di hati kami saat mereka mencoba mengatasi hal yang tak terbayangkan,” ujarnya.
“Pikiran kami juga tertuju kepada orang-orang terkasih warga negara Kanada yang ditahan China untuk dijatuhi hukuman mati atau yang keberadaannya di sistem penjara China tidak diketahui,” imbuh dia.
Namun, Beijing mengisyaratkan bahwa beberapa warga Kanada tersebut telah dihukum atas pelanggaran narkoba, dengan mengatakan bahwa memerangi kejahatan narkoba adalah tanggung jawab bersama semua negara.
Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengatakan bahwa China telah mengeksekusi empat warga negara Kanada dalam beberapa pekan terakhir, menentang permintaan dari Ottawa untuk keringanan hukuman.
“Kami sangat mengutuk eksekusi yang terjadi terhadap warga Kanada di China,” kata Joly, seperti dikutip dari AFP, Jumat (21/3/2025).
Joly mengatakan bahwa dia tidak dapat membahas rincian kasus tersebut karena permintaan privasi dari keluarga yang terdampak.
Joly menambahkan bahwa dia dan mantan perdana menteri Justin Trudeau, yang meninggalkan jabatannya minggu lalu, telah meminta keringanan hukuman kepada China.
“Eksekusi yang mengejutkan dan tidak manusiawi terhadap warga negara Kanada oleh otoritas China ini seharusnya menjadi peringatan bagi Kanada,” kata Ketty Nivyabandi, dari Amnesty International Kanada.
“Kami berduka cita atas keluarga korban, dan kami menyimpan mereka di hati kami saat mereka mencoba mengatasi hal yang tak terbayangkan,” ujarnya.
“Pikiran kami juga tertuju kepada orang-orang terkasih warga negara Kanada yang ditahan China untuk dijatuhi hukuman mati atau yang keberadaannya di sistem penjara China tidak diketahui,” imbuh dia.
Namun, Beijing mengisyaratkan bahwa beberapa warga Kanada tersebut telah dihukum atas pelanggaran narkoba, dengan mengatakan bahwa memerangi kejahatan narkoba adalah tanggung jawab bersama semua negara.
Lihat Juga :