Iran Coba Rekrut Tahanan Cantik Asal Australia Jadi Mata-mata

Rabu, 10 Maret 2021 - 15:19 WIB
loading...
A A A
Moore-Gilbert mengatakan tuduhan bahwa dia adalah mata-mata "gila".

"Tidak ada bukti bahwa saya menjadi mata-mata untuk negara mana pun. Bahkan Garda Revolusi tidak dapat menentukan negara mana yang seharusnya saya mata-matai," katanya dalam wawancara.

Dia mengatakan saat dia ditahan, otoritas Iran juga mengatakan kepadanya bahwa mereka akan membebaskannya jika dia setuju untuk menjadi mata-mata mereka.

"Saya tidak berpikir mereka tertarik untuk memata-matai Australia, mereka lebih tertarik pada saya menggunakan status akademis saya untuk menyamar dan bepergian ke negara-negara Timur Tengah lainnya serta mungkin negara-negara Eropa, mungkin Amerika, saya tidak tahu," ucapnya.

Selama wawancara dengan Sky News, Moore-Gilbert mengatakan bahwa dia mengetahui selama penahanannya bahwa media mengetahui situasinya tetapi pada awalnya diminta oleh pemerintah Australia untuk tidak melaporkan berita tersebut.



"Garis yang dijalankan oleh pemerintah adalah mencoba menemukan solusi secara diplomatis di belakang layar dengan Iran adalah pendekatan terbaik untuk mengeluarkan saya," ujarnya.

"Dan media akan memperumit banyak hal dan bisa membuat Iran marah...serta memperburuk keadaan bagi saya," sambungnya.

Moore-Gilbert mengatakan dia berterima kasih kepada pemerintah Australia atas bantuan mereka untuk membebaskannya dari penjara. Namun, dia tidak yakin apa yang disebut diplomasi diam-diam adalah pendekatan yang tepat, karena situasinya di penjara membaik setelah namanya diungkapkan oleh pers pada 2019.

"Saya melihat perhatian yang jauh lebih besar diberikan pada kesehatan dan kondisi saya, jadi saya pasti melihat manfaat dari itu. Dan saya tidak yakin bahwa argumen diplomasi diam-diam bertumpuk dalam kasus seperti itu, meskipun setiap kasus berbeda," ungkapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1798 seconds (0.1#10.140)