Prancis Kirim 2 Kapal Perang Menuju Laut China Selatan

Sabtu, 20 Februari 2021 - 14:42 WIB
loading...
A A A
Prancis menetapkan strategi Indo-Pasifik pada 2018, dan tercatat sebagai negara besar Eropa pertama yang melakukannya.

Fu Kuncheng, dekan Institut Laut China Selatan di Universitas Xiamen, mengatakan bahwa patroli dan latihan di perairan yang disengketakan itu "mengkhawatirkan" dan China harus merenungkan bagaimana menangani tekanan tersebut.

“Jelas bahwa AS berharap untuk bergabung dengan sekutu NATO-nya untuk memamerkan otot mereka di Laut China Selatan dengan latihan dan apa yang disebut [operasi] kebebasan navigasi,” kata Fu.

“Ketika negara-negara ini menganjurkan kebebasan navigasi, China harus mengirim kapal perang untuk menemani mereka. Tetapi jika mereka memasuki perairan teritorial yang diklaim oleh China, kami harus memprotes sesuai dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut," ujar Fu.

Hu Bo, direktur lembaga think tank South China Sea Strategic Situation Probing Initiative yang berbasis di Beijing, mengatakan; “Indo-Pasifik menjadi semakin penting. Prancis mencoba untuk memperkuat kehadiran militernya di Laut China Selatan, tetapi itu akan sulit karena kekuatan militernya telah menyusut dalam beberapa tahun terakhir."

Selasa lalu, Angkatan Laut AS mengirim kapal induk USS Theodore Roosevelt dan USS Nimitz ke perairan yang diperebutkan, disertai dengan kapal perang lainnya.

"Jelas bahwa Prancis bertujuan untuk menunjukkan kehadiran militernya di kawasan Indo-Pasifik, terutama di bawah tekanan dari Amerika Serikat, untuk bekerja sama dengan penempatan dan aktivitas militer AS,” kata komentator militer Song Zhongping, mantan instruktur PLA, seperti dikutip South China Morning Post, Sabtu (20/2/2021).
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Dukung Penuh Tindakan...
Trump Dukung Penuh Tindakan Brutal Israel di Gaza
Gedung Putih Tuding...
Gedung Putih Tuding Biden Penyebab Krisis Telur Mahal di AS
Pemimpin Tertinggi Ali...
Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei: AS akan Dapat Tamparan Keras jika Serang Iran
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer China vs Rusia Tahun 2025, Siapa yang Lebih Unggul?
Mereka yang Menolak...
Mereka yang Menolak Lupa Jadi Korban Tes Bom Nuklir AS dan Inggris...
Donald Trump Perintahkan...
Donald Trump Perintahkan Hapus Departemen Pendidikan AS
Negara NATO Ini Marah...
Negara NATO Ini Marah setelah 4 Warganya Dieksekusi Mati China
AS Tepis Bisa Matikan...
AS Tepis Bisa Matikan Jet Tempur Siluman F-35 Sekutu dari Jarak Jauh dengan Tekan ‘Kill Switch’
Ajudan Putin Ungkap...
Ajudan Putin Ungkap Tanggal Perundingan Rusia-AS Berikutnya di Riyadh
Rekomendasi
Presiden Direktur MNC...
Presiden Direktur MNC Life Risye Dillianti Didapuk Jadi Wakil Ketua Umum AFTECH
Kompolnas Sebut Senpi...
Kompolnas Sebut Senpi yang Digunakan untuk Habisi 3 Polisi di Way Kanan Bukan Senjata Rakitan
Universitas Terbuka...
Universitas Terbuka Kembali Raih Opini WTP 2025
Berita Terkini
Klaim Gelar Buka Puasa...
Klaim Gelar Buka Puasa Ramadan, Kedubes Israel di Mesir Picu Kemarahan
5 jam yang lalu
Trump Dukung Penuh Tindakan...
Trump Dukung Penuh Tindakan Brutal Israel di Gaza
7 jam yang lalu
Inilah Penyebab Demo...
Inilah Penyebab Demo Turki, Ribuan Warga dan Mahasiswa Turun ke Jalan
7 jam yang lalu
Kasus WNI di Kamboja...
Kasus WNI di Kamboja Meningkat Tajam di Awal 2025
8 jam yang lalu
Media Zionis Tegaskan...
Media Zionis Tegaskan Israel Gagalkan Gencatan Senjata Gaza, Bukan Hamas
9 jam yang lalu
Ukraina Gunakan McDonalds...
Ukraina Gunakan McDonald's untuk Rekrut Tentara Baru
10 jam yang lalu
Infografis
5 Alasan Kapal Induk...
5 Alasan Kapal Induk AS Tak Lagi Relevan dalam Perang Masa Depan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved