Tak Hanya di Bumi, Segitiga Bermuda Juga Ada di Ruang Angkasa
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Para astronot stasiun ruangangkasainternasional (ISS) berpotensi berada dalam situasi yang menakutkan ketika komputer mereka crash saat terbang di wilayah misterius yang dikenal sebagai Segitiga Bermuda ruang angkasa.
Medan magnet bumi memiliki titik lemah seukuran Amerika Serikat (AS) yang melayang di atas Amerika Selatan dan Samudra Atlantik bagian selatan. Para ilmuwan mengatakan manusia di bumi aman dari pengaruhnya, namun tidak bagi satelit. Ketika melewati wilayah anomali itu, mereka dibombardir dengan radiasi yang lebih kuat daripada tempat lain di orbit.
Dikenal sebagai South Atlantic Anomaly (SAA), atau "Segitiga Bermuda ruang angkasa", wilayah ini terletak pada titik di mana medan magnet bumi sangat lemah.
Ini berarti partikel sinar kosmik matahari tidak ditahan pada tingkat yang sama seperti di tempat lain di atas planet ini.
Akibatnya, sinar matahari mendekati 124 mil ke permukaan bumi - dalam jangkauan probe di Low-Earth Orbit (LEO).
John Tarduno, profesor geofisika di University of Rochester, menjelaskan: "Saya tidak menyukai julukannya, tetapi di wilayah itu, intensitas medan geomagnetik yang lebih rendah pada akhirnya menghasilkan kerentanan satelit yang lebih besar terhadap partikel energik, hingga kerusakan pesawat ruang angkasa dapat terjadi saat mereka melintasi area tersebut."
“Dengan demikian satelit yang melewati wilayah ini akan mengalami jumlah radiasi yang lebih tinggi ke titik di mana kerusakan dapat terjadi," sambungnya
“Pikirkan tentang pelepasan atau busur listrik," ujarnya.
Medan magnet bumi memiliki titik lemah seukuran Amerika Serikat (AS) yang melayang di atas Amerika Selatan dan Samudra Atlantik bagian selatan. Para ilmuwan mengatakan manusia di bumi aman dari pengaruhnya, namun tidak bagi satelit. Ketika melewati wilayah anomali itu, mereka dibombardir dengan radiasi yang lebih kuat daripada tempat lain di orbit.
Dikenal sebagai South Atlantic Anomaly (SAA), atau "Segitiga Bermuda ruang angkasa", wilayah ini terletak pada titik di mana medan magnet bumi sangat lemah.
Ini berarti partikel sinar kosmik matahari tidak ditahan pada tingkat yang sama seperti di tempat lain di atas planet ini.
Akibatnya, sinar matahari mendekati 124 mil ke permukaan bumi - dalam jangkauan probe di Low-Earth Orbit (LEO).
John Tarduno, profesor geofisika di University of Rochester, menjelaskan: "Saya tidak menyukai julukannya, tetapi di wilayah itu, intensitas medan geomagnetik yang lebih rendah pada akhirnya menghasilkan kerentanan satelit yang lebih besar terhadap partikel energik, hingga kerusakan pesawat ruang angkasa dapat terjadi saat mereka melintasi area tersebut."
“Dengan demikian satelit yang melewati wilayah ini akan mengalami jumlah radiasi yang lebih tinggi ke titik di mana kerusakan dapat terjadi," sambungnya
“Pikirkan tentang pelepasan atau busur listrik," ujarnya.