Apa Itu Segitiga Alaska? Tempat Hilangnya Lebih dari 20.000 Orang Secara Misterius

Minggu, 08 September 2024 - 13:29 WIB
loading...
Apa Itu Segitiga Alaska?...
Misteri Segitiga Alaska, tempat hilangnya lebih dari 20.000 orang secara misterius. Foto/Daily Astorian
A A A
JAKARTA - Masyarakat internasional telah mengenal Segitiga Bermuda sebagai tempat hilangnya kapal dan pesawat secara misterius di Samudra Atlantik.

Namun ada wilayah yang disebut "Segitiga Alaska", tempat yang memiliki lebih banyak kasus orang hilang yang belum terpecahkan daripada tempat lain di dunia.

Terletak kira-kira di sekitar tiga titik Anchorage dan Juneau di selatan, dan Utqiagvik, kota pesisir utara, Segitiga Alaska tetap menjadi misteri setelah hilangnya lebih dari 20.000 orang.



Mengutip laporan IFL Science, Minggu (8/9/2024), area ini pertama kali menarik perhatian publik pada bulan Oktober 1972, ketika sebuah pesawat kecil yang membawa dua politisi Amerika Serikat (AS) tiba-tiba menghilang dalam perjalanan dari Anchorage ke Juneau.

Menurut laporan tersebut, Pemimpin Mayoritas DPR AS Thomas Hale Boggs Sr dan Anggota Kongres Alaska Nick Begich menghilang saat terbang dengan pesawat ringan dari Anchorage ke Juneau bersama ajudan Begich; Russell Brown, dan pilotnya; Don Jonz.

Upaya pencarian besar-besaran diluncurkan untuk menemukan keempat orang yang hilang, namun, baik jasad maupun pesawat tidak pernah ditemukan.

Insiden ini memicu beberapa teori konspirasi tentang apa yang mungkin terjadi—terutama karena Boggs adalah anggota Komisi Warren (badan resmi yang dibentuk untuk menyelidiki pembunuhan John F. Kennedy) dan tampaknya tidak setuju dengan temuan yang dibuat kelompok tersebut, menurut laporan Indy100.

Kasus lain yang menonjol adalah Gary Frank Sotherden, seorang warga New York berusia 25 tahun yang melakukan perjalanan ke alam liar Alaska pada pertengahan tahun 1970-an untuk berburu tetapi tidak pernah kembali ke rumah.

Dua dekade kemudian pada tahun 1997, tengkorak manusia ditemukan di sepanjang Sungai Porcupine di timur laut Alaska dan DNA kemudian diterima pada tahun 2022.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1626 seconds (0.1#10.140)