Eks Letkol AS Dukung Klaim Houthi Tembak Jatuh Jet Tempur F/A-18 Amerika, Ini 3 Alasannya
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Kelompok Ansar Allah atau Houthi Yaman telah mengeklaim bertanggung jawab atas penembakan jatuh jet tempur F/A-18 Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di atas Laut Merah pada hari Minggu lalu.
Namun, Komando Pusat (CENTCOM) AS menyatakan bahwa pesawat tempur itu jatuh oleh insiden "friendly-fire” dari kapal perang USS Gettysburg.
Baik jet tempur F/A-18 maupun kapal perang USS Gettysburg sama-sama bagian dari Kelompok Serang Kapal Induk USS Harry S Truman yang sedang menyerang kelompok Houthi saat insiden itu terjadi.
Pensiunan Letnan Kolonel (Letkol) Angkatan Udara AS Karen Kwiatkowski justru mendukung klaim Houthi dan meragukan pernyataan CENTCOM.
"Kami tahu Houthi sudah terbiasa berperang, sangat tangguh, cerdas, dan termotivasi," kata Kwiatkowski kepada Sputnik, Selasa (24/12/2024) saat mengomentari klaim kelompok milisi pro-Iran itu menjatuhkan pesawat tempur AS.
"Mereka memiliki berbagai macam pesawat nirawak dan rudal hipersonik, dan mereka berperang dalam waktu lama karena alasan-alasan mendasar, khususnya untuk membebaskan dunia Arab dari dominasi Israel, NATO, dan AS,” paparnya.
Dia memiliki tiga alasan untuk meragukan pernyataan CENTCOM atas jatuhnya jet tempur tersebut.
Pertama, Pentagon biasanya menghindari mengakui insiden “friendly-fire” karena rasa malu. Pengakuan cepat setelah kecelakaan itu menunjukkan bahwa kebenaran mungkin lebih memalukan.
Kedua, insiden itu diremehkan dan tidak dilaporkan media domestik Amerika, selain perihal keselamatan kedua pilot.
Namun, Komando Pusat (CENTCOM) AS menyatakan bahwa pesawat tempur itu jatuh oleh insiden "friendly-fire” dari kapal perang USS Gettysburg.
Baik jet tempur F/A-18 maupun kapal perang USS Gettysburg sama-sama bagian dari Kelompok Serang Kapal Induk USS Harry S Truman yang sedang menyerang kelompok Houthi saat insiden itu terjadi.
Pensiunan Letnan Kolonel (Letkol) Angkatan Udara AS Karen Kwiatkowski justru mendukung klaim Houthi dan meragukan pernyataan CENTCOM.
"Kami tahu Houthi sudah terbiasa berperang, sangat tangguh, cerdas, dan termotivasi," kata Kwiatkowski kepada Sputnik, Selasa (24/12/2024) saat mengomentari klaim kelompok milisi pro-Iran itu menjatuhkan pesawat tempur AS.
"Mereka memiliki berbagai macam pesawat nirawak dan rudal hipersonik, dan mereka berperang dalam waktu lama karena alasan-alasan mendasar, khususnya untuk membebaskan dunia Arab dari dominasi Israel, NATO, dan AS,” paparnya.
Dia memiliki tiga alasan untuk meragukan pernyataan CENTCOM atas jatuhnya jet tempur tersebut.
Pertama, Pentagon biasanya menghindari mengakui insiden “friendly-fire” karena rasa malu. Pengakuan cepat setelah kecelakaan itu menunjukkan bahwa kebenaran mungkin lebih memalukan.
Kedua, insiden itu diremehkan dan tidak dilaporkan media domestik Amerika, selain perihal keselamatan kedua pilot.