Iran Sangkal Tuduhan Menyita Kapal Korsel dan Menyandera Awaknya

Rabu, 06 Januari 2021 - 08:31 WIB
loading...
A A A
Pada 2019, Iran menahan kapal tanker Inggris selama dua bulan.

Korea Selatan, seperti negara-negara lain, diharuskan membatasi akses Iran ke sistem keuangan sesuai sanksi AS, yang diberlakukan Trump setelah dia membatalkan perjanjian nuklir Iran di era pendahulunya Barack Obama.

Iran mengatakan sanksi AS itu ilegal dan telah merugikan ekonominya, termasuk kemampuannya melawan wabah COVID-19 terburuk di Timur Tengah.

Biden ingin menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran, tetapi pencairan dana apa pun kemungkinan akan menimbulkan tantangan diplomatik.

Sejak Trump membatalkan kesepakatan, Iran telah mengambil langkah-langkah yang melanggar kesepakatan nuklir.

Biden mengatakan Iran harus sepenuhnya patuh sebelum kesepakatan dapat dipulihkan, sementara Iran mengatakan Washington harus mencabut sanksi terlebih dahulu.

Pada Senin, Teheran mengumumkan telah meningkatkan pengayaan uranium di fasilitas bawah tanah. Langkah terbaru itu melanggar ketentuan kesepakatan nuklir.

Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha melakukan upaya diplomatik untuk menjamin pembebasan kapal tanker tersebut. Dia telah melakukan kontak dengan menlu Iran.

Duta Besar Iran di Seoul, Saeed Badamchi Shabestari, ditanya tentang status awak kapal sebelum pertemuannya di Kementerian Luar Negeri Korsel. Dia mengatakan, “Semuanya aman."

Selain delegasi Korea Selatan yang diperkirakan pergi ke Iran secepat mungkin untuk mencoba membebaskan kapal, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Choi Jong-kun dijadwalkan mengunjungi Iran pada Minggu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1275 seconds (0.1#10.140)