Setelah Tahun 2020 yang Suram, Asia Waswas Memasuki Tahun Baru 2021

Kamis, 31 Desember 2020 - 23:01 WIB
loading...
Setelah Tahun 2020 yang Suram, Asia Waswas Memasuki Tahun Baru 2021
Seorang wanita berjalan melintasi lukisan dinding di Mumbai, India. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - Saat Asia mengucapkan selamat tinggal pada tahun 2020, berbagai perayaan akan digelar lebih kecil, lebih pendek, dan lebih tenang di tengah kekhawatiran penyebaran virus corona.

2020 jelas menjadi tahun penuh gejolak yang melihat planet ini bergolak oleh pandemi mematikan.

Di Beijing, ibu kota negara terpadat di dunia, pertunjukan cahaya Tahun Baru tahunan di China Central Television Tower yang dijadwalkan pada Kamis hingga Minggu dibatalkan.

Kuil Yonghe Lama Beijing telah memangkas jumlah pengunjung yang diizinkan hingga setengahnya sejak Kamis. Banyak turis lokal tinggal di rumah atau melakukan perjalanan domestik yang lebih singkat. (Baca Juga: Pandemi COVID-19, Begini Perayaan Malam Tahun Baru di Kota-kota Top Dunia)

Virus korona muncul setahun yang lalu di kota Wuhan, China tengah dan sejak itu menyebar secara global, menginfeksi lebih dari 82 juta orang dan menewaskan lebih dari 1,7 juta orang. (Lihat Infografis: Antisipasi Covid-19, Jangan Keluar Rumah saat Malam Tahun Baru!)

Di Wuhan, tempat pandemi diperkirakan berasal, ribuan orang diperkirakan berkumpul di beberapa landmark populer di seluruh pusat kota untuk menghitung mundur hingga 2021. Beberapa mengatakan mereka berhati-hati, tetapi tidak terlalu khawatir. (Lihat Video: Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Kakak dan Adik Tewas)

"Keamanan adalah prioritas," ungkap warga Wuhan Wang Xuemei, 23, yang berprofesi sebagai guru.



"Tidak apa-apa karena tindakan ini tidak diterapkan dengan sangat ketat. Kamu masih bisa keluar," ujar temannya, Wang Anyu.

Australia

Australia yang pesta kembang api di atas Gedung Opera Sydney selalu menjadi daya tarik visual musim ini, di banyak tempat telah membatasi pergerakan, pertemuan, dan bahkan perbatasan internal. Kebanyakan orang dilarang datang ke pusat kota Sydney pada Kamis malam.

“Tahun yang luar biasa. Semoga 2021 lebih mudah bagi kita semua,” papar Gladys Berejiklian, perdana menteri negara bagian New South Wales, tempat Sydney berada.

Jepang

Cuaca dan COVID-19 meredam perayaan di Jepang, yang membatalkan acara dan mengurangi layanan publik.

Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang telah membatalkan acara Tahun Baru tahunan yang ditetapkan untuk 2 Januari karena pandemi. Pada situasi normal, Kaisar Naruhito dan anggota keluarga kekaisaran lainnya biasanya menyambut rakyat Jepang.

Kuil-kuil telah meminta orang mengurangi kunjungan pada Malam Tahun Baru dan Hari Tahun Baru.

Perusahaan Kereta Api Jepang Timur dan Tokyo Metro membatalkan layanan kereta tambahan di wilayah metropolitan Tokyo dari akhir 31 Desember hingga 1 Januari.

Salju telah menyelimuti sebagian negara itu, yang menyebabkan sekitar 140 penerbangan dibatalkan dan gangguan lainnya.

Singapura

Di pusat kota Singapura, Marina Bay, tidak akan ada kembang api yang dibunyikan di Tahun Baru untuk pertama kalinya sejak tradisi tahunan dimulai pada 2005.

Sebaliknya, kembang api akan dinyalakan di berbagai lokasi di seluruh negara kota Asia Tenggara itu.

Korea Selatan

Band global BTS mengadakan konser online pada Kamis malam di Korea Selatan (Korsel), sementara pengamat di tempat lain di negara itu menonton untuk melihat apakah tetangga mereka di utara mengadakan pertunjukan kembang api Tahun Baru tahunan mereka di Pyongyang.

Di tempat lain di Korea Selatan, pemerintah telah menutup pantai di Gangueng, di pantai timur negara itu, tempat orang biasanya pergi untuk menyaksikan matahari terbit pertama di Tahun Baru.

Upacara dering lonceng Bosingak di Seoul dibatalkan untuk pertama kalinya sejak 1953, tetapi dapat dilihat "secara virtual" di situs web kota.

Taiwan

Banyak kota di pulau Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri membatalkan kehadiran publik di acara-acara seperti pertunjukan kembang api, dan meminta orang menonton secara online atau di televisi.

Namun pemerintah kota Taipei mengizinkan kehadiran langsung ke acara Tahun Baru, serta menyiarkannya secara langsung, termasuk kembang api yang diluncurkan dari luar Taipei 101, yang pernah menjadi gedung tertinggi di dunia.

Tempat itu telah membatasi kehadiran di tempat menonton utama menjadi 40.000 orang, setengah dari 80.000 orang yang semula direncanakan, dengan peserta diharuskan mendaftarkan data pribadi mereka secara rinci dan memakai masker.

India

Perayaan Tahun Baru di India kemungkinan besar akan diredam karena beberapa negara bagian dan kota besar telah memberlakukan jam malam, membatasi pertemuan besar dan menutup pub dan restoran.

New Delhi mengatakan tidak akan mengizinkan lebih dari lima orang berkumpul di tempat umum, sementara ibu kota keuangan Mumbai dan ibu kota teknologi Bengaluru membatasi pertemuan menjadi empat orang.

Namun, tidak ada batasan di Goa, negara bagian kecil di sepanjang pantai barat India yang terkenal dengan pesta pantai yang megah selama Natal dan Tahun Baru.

Media telah melaporkan orang-orang yang datang berbondong-bondong datang ke Goa selama sepekan terakhir.

Vietnam

Vietnam yang hanya memiliki 1.456 infeksi dan 35 kematian akibat penyakit virus korona, memutuskan untuk tidak mengambil tindakan tambahan untuk Tahun Baru.

Pemakaian masker di tempat umum tetap wajib, tetapi jika tidak, pertunjukan kembang api dan pesta di kota-kota besar akan tetap berjalan tanpa batasan jumlah peserta.

Thailand

Thailand di dekatnya juga menahan diri dari pembatasan tambahan tetapi pihak berwenang telah mendesak orang untuk tidak bepergian dan berkumpul hanya dalam kelompok kecil.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1402 seconds (0.1#10.140)