China Usir Kapal Perang AS dari Pulau Sengketa di Laut China Selatan
loading...
A
A
A
BEIJING - Militer China mengatakan aset Angkatan Laut dan Angkatan Udara-nya telah mengusir kapal perang Amerika Serikat (AS) , USS John S. McCain, dari perairan di dekat pulau-pulau yang disengketakan di Laut China Selatan .
"Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengusir kapal perusak AS USS John S. McCain setelah masuk tanpa izin ke perairan teritorial China di lepas pantai Kepulauan Nansha di Laut China Selatan," kata juru bicara Komando Teater Selatan PLA, Kolonel Tian Junli, dalam sebuah pernyataan. (Baca: Lagi, Kapal Perang AS Dekati Pulau yang Diklaim China di Laut China Selatan )
"PLA menentang tindakan AS yang membahayakan kedaulatan dan keamanan China, serta perdamaian di Laut China Selatan," ujarnya, yang menambahkan bahwa militer China tetap waspada tinggi.
Nansha adalah nama yang diberikan China untuk Kepulauan Spratly, sebuah kepulauan dari pulau-pulau kecil dan terumbu bawah laut yang diklaim oleh banyak negara. Beijing telah membangun pulau-pulau buatan di beberapa terumbu karang dan membangun fasilitas militer untuk mendukung klaim teritorialnya.
Angkatan Laut AS mengonfirmasi keberadaan kapal perusak berpeluru kendali di daerah tersebut, tetapi memiliki narasi yang sangat berbeda tentang peristiwa tersebut.
"(USS John S.) McCain meluncur melewati pulau-pulau yang disengketakan dalam demonstrasi lain tentang kebebasan navigasi laut," kata Armada ke-7 Angkatan Laut AS yang berbasis di Yokosuka, Jepang.
"(USS John S.) McCain tidak membutuhkan izin untuk pindah atau memberikan peringatan, untuk menunjukkan bahwa jalur yang tidak salah mungkin tidak tunduk pada pembatasan tersebut," kata juru bicara armada tersebut, Letnan Joe Keiley, seperti dikutip Russia Today, Rabu (23/12/2020). (Baca juga: AS Beri Indonesia Miliaran Dollar Jika Normalisasi dengan Israel )
"Semua interaksi dengan pasukan militer asing konsisten dengan norma-norma internasional dan tidak memengaruhi operasi," ujarnya.
Bulan lalu, kapal USS John S. McCain melakukan usaha serupa ke perairan Rusia di lepas pantai Vladivostok, juga dengan dalih operasi "kebebasan navigasi" atau FONOP. Kapal perusak kelas Arleigh Burke itu mundur setelah diperingatkan oleh kapal perusak kelas Udaloy Rusia, Admiral Vinogradov, tentang potensi ditabrak yang akhirnya memaksa kapal Amerika keluar dari wilayah perairan tersebut.
USS John S. McCain pernah ditabrak oleh sebuah kapal kargo di lepas pantai Singapura pada Agustus 2017. Sepuluh tentara tewas dalam insiden itu, yang oleh Angkatan Laut AS disalahkan atas masalah peralatan dan kurangnya pelatihan. Kapal yang ditabrak itu baru saja kembali dari FONOP di Laut Cina Selatan.
Ditugaskan pada tahun 1994, nama kapal USS John S. McCain diambil dari nama Senator AS John Sidney McCain III dan ayah serta kakeknya, yang keduanya laksamana Angkatan Laut Amerika.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
"Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengusir kapal perusak AS USS John S. McCain setelah masuk tanpa izin ke perairan teritorial China di lepas pantai Kepulauan Nansha di Laut China Selatan," kata juru bicara Komando Teater Selatan PLA, Kolonel Tian Junli, dalam sebuah pernyataan. (Baca: Lagi, Kapal Perang AS Dekati Pulau yang Diklaim China di Laut China Selatan )
"PLA menentang tindakan AS yang membahayakan kedaulatan dan keamanan China, serta perdamaian di Laut China Selatan," ujarnya, yang menambahkan bahwa militer China tetap waspada tinggi.
Nansha adalah nama yang diberikan China untuk Kepulauan Spratly, sebuah kepulauan dari pulau-pulau kecil dan terumbu bawah laut yang diklaim oleh banyak negara. Beijing telah membangun pulau-pulau buatan di beberapa terumbu karang dan membangun fasilitas militer untuk mendukung klaim teritorialnya.
Angkatan Laut AS mengonfirmasi keberadaan kapal perusak berpeluru kendali di daerah tersebut, tetapi memiliki narasi yang sangat berbeda tentang peristiwa tersebut.
"(USS John S.) McCain meluncur melewati pulau-pulau yang disengketakan dalam demonstrasi lain tentang kebebasan navigasi laut," kata Armada ke-7 Angkatan Laut AS yang berbasis di Yokosuka, Jepang.
"(USS John S.) McCain tidak membutuhkan izin untuk pindah atau memberikan peringatan, untuk menunjukkan bahwa jalur yang tidak salah mungkin tidak tunduk pada pembatasan tersebut," kata juru bicara armada tersebut, Letnan Joe Keiley, seperti dikutip Russia Today, Rabu (23/12/2020). (Baca juga: AS Beri Indonesia Miliaran Dollar Jika Normalisasi dengan Israel )
"Semua interaksi dengan pasukan militer asing konsisten dengan norma-norma internasional dan tidak memengaruhi operasi," ujarnya.
Bulan lalu, kapal USS John S. McCain melakukan usaha serupa ke perairan Rusia di lepas pantai Vladivostok, juga dengan dalih operasi "kebebasan navigasi" atau FONOP. Kapal perusak kelas Arleigh Burke itu mundur setelah diperingatkan oleh kapal perusak kelas Udaloy Rusia, Admiral Vinogradov, tentang potensi ditabrak yang akhirnya memaksa kapal Amerika keluar dari wilayah perairan tersebut.
USS John S. McCain pernah ditabrak oleh sebuah kapal kargo di lepas pantai Singapura pada Agustus 2017. Sepuluh tentara tewas dalam insiden itu, yang oleh Angkatan Laut AS disalahkan atas masalah peralatan dan kurangnya pelatihan. Kapal yang ditabrak itu baru saja kembali dari FONOP di Laut Cina Selatan.
Ditugaskan pada tahun 1994, nama kapal USS John S. McCain diambil dari nama Senator AS John Sidney McCain III dan ayah serta kakeknya, yang keduanya laksamana Angkatan Laut Amerika.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(min)