Ethiopia Tolak Upaya Mediasi Uni Afrika, Bergerak Maju ke Ibu Kota Tigray

Minggu, 22 November 2020 - 11:33 WIB
loading...
A A A
Lebih dari dua minggu setelah serangan Perdana Menteri Abiy Ahmed, pemerintah mengatakan pasukan Tigrayan sedang membuldoser jalan dan menghancurkan jembatan untuk menahan gerak maju di ibu kota regional Mekelle, yang dihuni sekitar setengah juta orang.(Baca juga: Pasukan Tigray Ethiopia Tembakkan Roket-roket ke Ibu Kota Amhara )

Tigrayans telah menjanjikan "neraka" untuk musuh mereka yang mendekat. Mereka membantah menghancurkan jembatan tetapi tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar tentang pembajakan jalan.

Pemerintah Abiy mengatakan akan segera mencapai Mekelle setelah merebut berbagai kota di sekitarnya. Pada hari Sabtu dikatakan kota Adigrat juga telah jatuh, sekitar 116 km utara Mekelle.

TPLF mengatakan sembilan warga sipil tewas di antara banyak korban dalam serangan artileri di Adigrat.

Pemerintah tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar, tetapi sebelumnya berulang kali membantah menargetkan warga sipil.

Pernyataan dari kelompok yang bertikai sulit untuk diverifikasi karena koneksi telepon dan internet telah terputus sejak awal konflik dan media sebagian besar dilarang.

Eritrea menyangkal tuduhan TPLF bahwa mereka telah mengirim tentara ke perbatasan untuk mendukung serangan Abiy terhadap pasukan Tigrayan, yang juga merupakan musuh lama Eritrea.

Ratusan, mungkin ribuan, telah tewas dan lebih dari 30.000 pengungsi telah melarikan diri ke Sudan sejak konflik meletus pada 4 November. Pertempuran telah menyebar ke luar Tigray, yang pasukannya telah menembakkan roket ke wilayah tetangga Amhara dan negara Eritrea, memicu kekhawatiran. dari perang yang lebih luas dan pecahnya multi-etnis Ethiopia.

Para pekerja bantuan mengatakan konflik tersebut menciptakan krisis kemanusiaan di Tigray, di mana lebih dari 5 juta penduduk telah mengungsi dan bergantung pada bantuan makanan bahkan sebelum konflik.

Gambar satelit dari perusahaan luar angkasa yang berbasis di AS Maxar Technologies menunjukkan bangunan yang hancur berjejer di jalan utama dekat bandara Dansha, di mana pemerintah mengatakan ada serangan mendadak pada 4 November terhadap pasukan federal. (Baca juga: Bos WHO Bantah Persenjatai Pemberontak Ethiopia )
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1664 seconds (0.1#10.140)