Bos WHO Bantah Persenjatai Pemberontak Ethiopia

Jum'at, 20 November 2020 - 08:00 WIB
loading...
Bos WHO Bantah Persenjatai Pemberontak Ethiopia
Direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, membantah mendukung faksi pemberontak dalam konflik di Ethiopia. Foto/Financial Times
A A A
JENEWA - Direktur Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ), Tedros Adhanom Ghebreyesus, membantah mendukung faksi pemberontak dalam konflik di Ethiopia . Sebaliknya, ia mengumumkan menginginkan perdamaian di negara itu.

Ethiopia telah diguncang oleh kekerasan dalam beberapa pekan terakhir sejak serangan terhadap pusat militer pemerintah oleh Tigray People's Liberation Front (TPLF), sebuah faksi politik yang mendominasi politik Ethiopia selama beberapa dekade sebelum kehilangan kekuasaan pada 2018. Tedros, sebelum terpilih sebagai direktur jenderal WHO, adalah Tigrayan dan memegang dua posisi Kabinet di pemerintahan yang dipimpin TPLF.

Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed menanggapi serangan TPLF dengan melancarkan serangan yang tampaknya dimaksudkan untuk mengkonsolidasikan kendali atas wilayah Tigray saat pengungsi mengalir keluar dari wilayah itu ke negara tetangga seperti Sudan.



"Ada laporan yang menunjukkan saya memihak dalam situasi ini," tweet Tedros.

"Ini tidak benar dan saya ingin mengatakan bahwa saya hanya di satu sisi dan itu adalah sisi perdamaian," tegasnya seperti dikutip dari Washington Examiners, Jumat (20/11/2020).

Menurut Joshua Meservey dari Heritage Foundation tuduhan terhadap Tedros kemungkinan besar berakar pada ketegangan etnis yang sama yang telah memisahkan TPLF dari pemerintah pusat.

“Episode itu menggambarkan bagian dari tragedi pertempuran itu. Ini memperburuk ketegangan etnis di negara yang sudah mudah terbakar dan mendorong orang Etiopia untuk tidak percaya dan menganiaya satu sama lain hanya karena etnis mereka," kata Meservey kepada Washington Examiner.

Sementara itu pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyerukan diakhirinya pertempuran sambil meminta semua pihak untuk tidak melemparkan tuduhan.

"Pemerintah AS sedang melakukan segala kemungkinan untuk mengakhiri konflik," kata Asisten Menteri Luar Negeri Tibor Nagy, yang memimpin biro Afrika Departemen Luar Negeri AS.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1762 seconds (0.1#10.140)