Wajah Baru Ethiopia: Addis Ababa Jadi Hutan Gedung Belantara, Macet Mulai Tiru Jakarta

Senin, 12 Agustus 2024 - 19:05 WIB
loading...
Wajah Baru Ethiopia:...
Addis Ababa, ibu kota Ethiopia, menjadi hutan gedung belantara. Foto/Abdul Hakim
A A A
Dengar rintihan berjuta kepala
Waktu lapar menggila
Hamparan manusia tunggu mati
Nyawa tak ada arti
Kering kerontang meradang
Entah sampai kapan
Datang tikam nurani
Selaksa doa penjuru dunia
Mengapa tak rubah bencana
Menjerit Afrika mengerang Ethiopia

Ethiopia.... Ethiopia....Ethiopia.... Ethiopia
Ethiopia.... Ethiopia... Ethiopia... Ethiopia

Lirik lagu ' Ethiopia ' yang diciptakan Iwan Fals tersebut begitu menyayat. Cara Iwan yang menyanyikan lirik dengan penuh ratapan kian membuat orang yang mendengarnya hatinya teriris penuh lara. Merasakan penderitaan rakyat Ethiopia dan jutaan orang yang kehilangan nyawa akibat kelaparan serta kemiskinan hebat tak terkira.

Namun, lagu yang sangat familiar bagi generasi milineal, X dan ke atas itu kini seolah tinggal kenangan. Ethiopia pun perlahan telah berubah wajah. Tak lagi seperih seperti yang coba dilukiskan oleh Iwan Fals lewat nyanyian, empat dasawarsa silam.

Jurnalis Sindonews.com yang berkesempatan melihat langsung Ethiopia lebih dekat merasakan betul perubahan dan kemajuan negara dengan penduduk terbesar kedua di Benua Afrika itu. Ethiopia hari ini terus bersolek, berusaha keras lepas dari ketertinggalan dan stereotip 'kemiskinan'.

Kemolekan Ethiopia tampak sekali dilihat dari fasadnya, yakni bandara. Bagi orang yang pertama kali berkunjung ke Ethiopia lewat Bandara Addis Ababa, pasti akan terasa takjub dan terheran-heran dibuatnya. Ini tak berlebihan. Sebab tak sekadar berlevel internasional, Bandara Addis Ababa dibangun dengan memakan lahan sangat luas, megah dan berkonstruksi kekinian. Bandara ini dilengkapi dua runway, panjangnya 3.800 meter, satunya lagi 3.700 meter.

Bahkan ketika Sindonews mendarat di bandara ini bersama delegasi Indonesia untuk mengikuti Indonesia-Ethiopia Interfaith Dialogue, Minggu (4/8/2024) habis subuh, renovasi di tempat ini terus dilakukan. Di area keberangkatan tampak sejumlah koridor ditutup terpal yang rapat karena di dalamnya tengah dilakukan rehabilitasi konstruksi. Kebersihan dan keteraturan juga sudah tampak seperti di bandara-bandara besar negara lain. Kemajuan Ethiopia juga terlihat dari armada pesawatnya.

Ethiopian Airlines yang menjadi maskapai pelat merah mendominasi seluruh rute domestik dan internasional. Tak mengherankan apron-apron bandara berusia 62 tahun ini dipenuhi jejeran pesawat besar dan sebagian besar keluaran terkini, seperti jenis Boeing 787-8/9 yang ditumpangi Sindonews langsung dari Jakarta. Slogan bertulis 'The New Spirit of Africa' milik Ethiopian Airlines tertempel di banyak sudut bandara. Ini seolah menegaskan bahwa Ethiopia memang benar-benar sudah bangun dari keterpurukannya, bahkan ingin menjadi yang terhebat dari 54 negara tetangganya lain sesama Afrika.



Keluar dari ruangan AC bandara, udara sangat dingin, segar langsung menyergap. Ini kian membuat orang takjub. Sebab dalam benak orang luar Ethiopia umumnya, negara ini adalah gersang, panas dan penuh dengan ketidaknyamanan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2471 seconds (0.1#10.140)