Ini Kebijakan Kunci yang Harus Ditangani Biden pada Hari Pertama di Gedung Putih

Minggu, 08 November 2020 - 08:37 WIB
loading...
Ini Kebijakan Kunci...
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Partai Demokrat Joe Biden dan Kamala Harris. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden memiliki tugas besar jika dia mulai bertugas di Gedung Putih. Dia akan membalikkan hampir sebagian besar kebijakan Presiden AS Donald Trump.

Biden yang kini terus memimpin dalam perolehan suara elektoral mencapai 279 dari ambang batas kemenangan yakni 270 itu memiliki beberapa kebijakan prioritas. Itu bisa direalisasikan setelah dia dilantik pada 20 Januari 2021 mendatang.

Pandemi Corona

Biden mengungkapkan tugas utamanya adalah mengendalikan virus corona. Dia akan mewajibkan penggunaan masker di seluruh AS untuk menyelamatkan ribuan rakyatnya. Dia juga akan meminta aparat penegakan hukum untuk menindak para pelanggar yang tidak mengenakan masker.

Biden juga menjanjikan kemitraan swasta-publik untuk meningkatkan produksi alat uji corona dan laboratorium. Dia juga menjanjikan vaksin dan perawatan Covid-19 secara gratis bagi seluruh rakyat AS.(Baca juga: Jika Menang, Biden Segera Bentuk Tim Gugus Tugas Covid-19 )

Ekonomi

Biden berjanji akan membatalkan pemotongan pajak yang telah ditandatangani Trump untuk perusahaan dan orang kaya setelah dia berkuasa. Namun, kebijakan itu membutuhkan persetujuan Kongres. Dia juga ingin meningkatkan penegakan pajak dan mewujudkan hak-hak para pekerja.

Untuk terus meningkatkan ekonomi AS dan menyelamatkan dari jurang resesi, Biden akan mendorong lembaga pemerintah membeli produk buatan AS. Dia juga fokus untuk membantu agar industri AS bisa tumbuh. (Baca juga: Pilpres Amerika Serikat, Investor Lebih Berpihak ke Trump atau Biden? )

Hak-hak sipil

Dalam 100 hari kerja, Biden akan bekerja untuk mewujudkan Undang-Undang (UU) Keseteraan. Itu merupakan UU yang mengatur perlindungan anti-diskriminasi berdasarkan identitas gender dan seks. Dia juga akan mendukung upata keberagaman dan inklusi pada pemerintahan federal serta menciptakan Dewan Gedung Putih untuk keseteraan gender yang bertugas mengordinasi kebijakan berkaitan dengan perempuan. Berkaitan dengan senjata, Biden berjanji akan menggunakan kekuasaannya untuk melarang impor senjata serbu.

Imigrasi

Biden akan mengirimkan rencana undang-undang (RUU) imigrasi ke Kongres pada hari pertama dia bekerja. Itu termasuk pemberian kewarganegaraan bagi 11 juta imigran yang tinggal ilegal di AS. Itu menjadi tugas berat yang sulit dihadapi pemerintahan sebelumnya.

Biden juga akan menghidupkan kembali program Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA), yang memberikan jaminan bantuan kerja bagi 644.000 orang yang tinggal di AS secara ilegal karena memiliki anak yang lahir di AS atau disebut dengan Dreamer. Sebelumnya, Trump mengurangi perlindungan bagi mereka.

Biden juga tidak akan melakukan deportasi dalam 100 hari pertamanya bekerja. Dia berjanji akan menciptakan gugus tugas yang menyatakan lebih 500 anak yang dipisahkan dengan keluarganya di perbatasan Meksiko. Biden juga akan membatalkan kebijakan larangan bepergian bagi 13 negara Muslim yang diberlakukan Trump.



Hubungan internasional

Biden akan membalikkan kebijakan Trump terutama dengan kembali menjadi anggota Badan Kesehatan Dunia (WHO). Dia juga akan menjadikan AS kembali ke kesepakatan iklim Paris yang dulu dicapai pada pemerintahan Barack Obama. AS juga akan kembali ikut dalam kesepakatan nuklir Iran. Dia juga akan menghubungi semua aliansinya untuk membangun kredibilitas AS di luar negeri.(Baca juga: Pilpres Amerika Serikat, Biden Lebih Difavoritkan Dunia )
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2389 seconds (0.1#10.140)