Pilpres Amerika Serikat, Investor Lebih Berpihak ke Trump atau Biden?

Senin, 02 November 2020 - 11:15 WIB
loading...
Pilpres Amerika Serikat,...
Presiden AS Donald Trump (kri) dan Joe Biden berpartisipasi dalam debat kampanye Presiden 2020 pertama mereka di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat. Foto/Reuters
A A A
WASHINGTON - Persepsi yang selama ini dibangun yakni Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lebih difavoritkan para investor dan pengusaha dibandingkan rivalnya Joe Biden dari Partai Demokrat. Trump dengan latar belakang pengusaha lebih bisa memahami keinginan pengusaha dan pemegang kapital.

Namun demikian, politik latar belakang tidak sepenuhnya bisa dipercaya. Biden juga menjadi harapan baru bagi investor dan pengusaha untuk menumbuhkan optimisme.

Pilpres Amerika Serikat, Investor Lebih Berpihak ke Trump atau Biden?


Selama Ini, investor AS memang dikenal sebagai pendukung utama Partai Republik. Tren saat ini justru berubah ketika banyak investor AS justru lebih senang denga Biden. Sejak lama,Wall Street memang memiliki dua perhatian utama kepada pemilu AS. Mereka khawatir suksesi kekuasaan jika Trump kalah akan berhasil dengan kisruh dan dia menolak kekalahan. Namun, mereka juga khawatir jika Demokrat akan menghasilkan kebijakanyang merugikan ekonomi. (Baca: Kehebatan Seseorang Bisa Diukur dari 3 Perkara Ini)

Skenario yang diinginkan Wall Street sebenarnya adalah terpilihnya kembali Trump . Catatan ekonomi Trump memang impresif. S&P 500, indeks saham ternama AS, naik 50% sejak dia berkuasa, meskipun pandemic corona. Saham Dow Jones dan Nasdaq juga mencapai rekor terbaru. Namun, secara keseluruhan ekonomi AS masih mengerang karena dampak corona. Trump tidak mampu mengatasi virus corona, stimulus kedua yang dijalankanjuga tidak efektif. Kebijakan Trump juga tidak memiliki dampak terhadap popularitas di kalangan pemilih. Dalam jajak pendapat, suaranya terus menurun. Namun, Trump tetap popular di kalangan investor.

Survei yang dilaksanakan firma manajemen kekyaaan UBS pada September lalu menemukan para investor lebih mendukung Trump kebijakan ekonomi dan pertumbuhan pekerjaan. Sedangkan Biden lebih unggul dalam bidang pengelolaan Covid-19, kebijakan luar negeri dan perawatan kesehatan.

Namun, sebulan kemudian segalanya berubah. Itu terjadi setelah debat presiden yang pertama dan Trump terinfeksi virus corona. Itu diperkirakan bisa mengubah pendapat investor.

Goldman Sachs menyebutkan "gelombang biru" bisa saja terjadi pada November mendatang. Itu menunjukkan bagaimana Demokrat bisa menguasai Gedung Putih dan Kongres. "Gelombang biru meningkatkan pemahaman terhadap prediksi kita," papar kepala ekonomi Goldman Sachs, Jan Hatzius, dilansir Channel News Asia.

Moody’s Analytics memprediksi kepemimpinan Biden jika berkuasa akan menciptakan 7 juta lapangan pekerjaan. Tingkat pengangguran diperkirakan akan menurun sekitar 4% pada pertengahan 2022. Tingkat pengangguran di AS saat ini mencapai 7,9%. (Baca juga: Banyak Kaum Santri Sudah Berperan di Kancah Internasional)

Keyakinan para investor mengenai kemenangan Biden karena jumlah kasus virus corona terus bertambah. Itulah yang menjadikan alasan kenapa Biden bisa dengan mudah menang melawan Trump. Meskipun mereka khawatir Biden akan menaikkan pajak lebih tinggi dibandingkan Biden.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
Trump akan Modernisasi...
Trump akan Modernisasi Persenjataan Nuklir AS Tanpa Menambah Jumlah
Trump akan Berkunjung...
Trump akan Berkunjung ke Arab Saudi pada Pertengahan Mei
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
Korban Jiwa Gempa Myanmar...
Korban Jiwa Gempa Myanmar Tembus 2.065 Orang, Masyarakat Butuh Makanan hingga Air Bersih
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Kim Soo Hyun Merasa...
Kim Soo Hyun Merasa Dijebak Keluarga Kim Sae Ron sebagai Pedofil
5 Fakta Menarik di Balik...
5 Fakta Menarik di Balik Keputusan Ruben Onsu Menjadi Mualaf
Jalur Puncak Bogor Kembali...
Jalur Puncak Bogor Kembali Normal Dua Arah Sore Ini
Berita Terkini
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
41 menit yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
1 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
2 jam yang lalu
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
3 jam yang lalu
Israel Kembali Bom Beirut,...
Israel Kembali Bom Beirut, 4 Orang Tewas
4 jam yang lalu
Siapa Hamad bin Isa...
Siapa Hamad bin Isa Al Khalifa? Raja Bahrain yang Bangun Gereja 9.000 Meter Persegi
5 jam yang lalu
Infografis
5 Kerugian Ukraina Setelah...
5 Kerugian Ukraina Setelah Ditinggalkan oleh Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved