Dua Anggota Tim Jagal ISIS Berjuluk The Beatles Jalani Persidangan di AS

Kamis, 08 Oktober 2020 - 01:10 WIB
loading...
Dua Anggota Tim Jagal...
Alexanda Amon Kotey (kiri) dan El Shafee Elsheikh, dua anggota tim jagal ISIS yang dijuluki The Beatles. Foto/ABC News
A A A
WASHINGTON - Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) mengumumkan dakwaan terhadap dua warga negara Inggris yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) , atas peran mereka dalam penyiksaan dan pembunuhan brutal terhadap sandera Barat, termasuk warga AS.

Departemen Kehakiman AS mengatakan El Shafee Elsheikh dan Alexanda Amon Kotey berada dalam tahanan FBI dan diperkirakan akan segera tiba di negara itu.(Baca juga: Anggota Grup Jagal ISIS Berjuluk The Beatles Akan Diekstradisi ke AS )

Dakwsaan yang dialamatkan kepada mereka termasuk penyanderaan yang mengakibatkan kematian, persekongkolan untuk melakukan penyanderaan yang mengakibatkan kematian, dan persekongkolan untuk memberikan dukungan material kepada teroris yang mengakibatkan kematian. Keduanya adalah bagian dari kelompok jagal ISIS yang dikenal sebagai "The Beatles" dan akan tampil pertama kali di dalam ruang sidang AS pada Rabu malam waktu setempat.

Mereka diduga menjadi penjaga dan penerjemah untuk sel ISIS, dan telah berpartisipasi dalam pelecehan mental dan fisik terhadap empat orang warga Amerika: James Wright Foley, Kayla Jean Mueller, Steven Joel Sotloff, dan Peter Edward Kassig. Menurut dokumen pengadilan, Kotey dan Elsheikh juga bertanggung jawab untuk mengoordinasikan negosiasi uang tebusan untuk tahanan Barat yang dilakukan melalui email dari November 2013 hingga Februari 2015.

"Tuduhan ini adalah produk dari kerja keras selama bertahun-tahun dalam mengejar keadilan bagi warga kami yang dibunuh oleh ISIS. Meskipun kami tidak dapat mengembalikan mereka, kami dapat dan akan mencari keadilan bagi mereka, keluarga mereka, dan untuk semua warga Amerika," kata Jaksa Agung William P. Barr dalam sebuah pernyataan.

"Pesan kami kepada teroris lain di seluruh dunia adalah jika Anda menyakiti warga Amerika, Anda akan menghadapi senjata Amerika di medan perang atau hukum Amerika di ruang sidang kami. Bagaimanapun, Anda akan dikejar sampai ke ujung bumi sampai keadilan ditegakkan," tegasnya seperti dilansir dari CBS, Kamis (8/10/2020).

Jika terbukti bersalah, baik Kotey dan Elsheikh menghadapi hukuman penjara seumur hidup.

Keduanya dipindahkan dari Turki, setelah mereka awalnya ditangkap oleh Pasukan Demokrat Suriah (SDF) pada Januari 2018 saat runtuhnya ISIS di wilayah tersebut.

Mereka merupakan setengah dari kelompok jagal ISIS terkenal yang dijuluki "The Beatles" oleh para sandera yang mereka tangkap karena aksen Inggris-nya. Para pria itu telah dicabut kewarganegaraannya oleh Inggris. Warga negara Inggris ketiga, Mohamed Emwazi, juga dikenal sebagai "Jihadi John", tewas dalam serangan udara AS di Suriah pada November 2015.

Sel ISIS itu menjadi terkenal karena merilis video yang menunjukkan pemenggalan mengerikan yang dilakukan Emwazi terhadap tahanan, termasuk jurnalis Amerika Foley dan Sotloff, serta warga negara Inggris David Haines dan Alan Henning pada Agustus-Oktober 2014. Kemudian, pada November 2014, ISIS merilis video yang menggambarkan kepala Kassig yang dipenggal, dan pada Januari 2015, ISIS merilis video dengan gambar dua warga negara Jepang yang tewas.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jurnalis Gugat Pemerintahan...
Jurnalis Gugat Pemerintahan Trump karena Tutup VoA dan Merumahkan 1.300 Karyawannya
6 Hal Bikin Penasaran...
6 Hal Bikin Penasaran dari F-47 Amerika, Pengganti Jet Tempur Siluman F-22 Raptor
Kebakaran Besar Bikin...
Kebakaran Besar Bikin Bandara Heathrow Inggris Tutup, Jadwal Penerbangan Global Kacau
Jadi Transgender, Anak...
Jadi Transgender, Anak Miliarder Elon Musk Luapkan Kemarahan pada Ayahnya dan Trump
AS Bikin Pesawat Tempur...
AS Bikin Pesawat Tempur Canggih Baru F-47, Selamat Tinggal Jet Siluman F-22 Raptor
Houthi Terus Melawan,...
Houthi Terus Melawan, AS Akan Kerahkan Kapal Induk Nuklir Kedua
Trump Dukung Penuh Tindakan...
Trump Dukung Penuh Tindakan Brutal Israel di Gaza
Gedung Putih Tuding...
Gedung Putih Tuding Biden Penyebab Krisis Telur Mahal di AS
Pemimpin Tertinggi Ali...
Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei: AS akan Dapat Tamparan Keras jika Serang Iran
Rekomendasi
Jurnalis Tempo Diteror...
Jurnalis Tempo Diteror Kepala Babi, GP Ansor Kecam Intimidasi terhadap Kebebasan Pers
Rumah Juragan Sembako...
Rumah Juragan Sembako di Lampung Tengah Disatroni Perampok, 1 Korban Tewas
Mampukah Timnas Indonesia...
Mampukah Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026? Ini Skenarionya
Berita Terkini
3 Alasan Volodymyr Zelensky...
3 Alasan Volodymyr Zelensky Disebut Pengkhianat Bangsa Yahudi oleh Rusia, Apa Saja?
38 menit yang lalu
AS Klaim Rusia Tak Ingin...
AS Klaim Rusia Tak Ingin Invasi Eropa, Berikut 3 Alasannya
1 jam yang lalu
Hamas Marah Besar dengan...
Hamas Marah Besar dengan Pernyataan Pejabat AS yang Menyebut Palestina Pilih Berperang
2 jam yang lalu
Tentara Sudan Kuasai...
Tentara Sudan Kuasai Istana Kepresidenan, Pemberontak Masih Tebar Ancaman
3 jam yang lalu
Hizbullah Hujani Israel...
Hizbullah Hujani Israel Roket, Zionis Meradang dan Siap Perang
4 jam yang lalu
Siapa Frank Tavares?...
Siapa Frank Tavares? Pria yang Pernah Jadi Biarawati selama 22 Tahun demi Cinta Sejatinya
5 jam yang lalu
Infografis
China Kelabakan, Pelabuhan...
China Kelabakan, Pelabuhan Terusan Panama Dijual ke AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved