Pakar AS Sebut Distribusikan Vaksin Terburu-buru Dapat Sebabkan Bencana
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pakar penyakit menular Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa mendistribusikan vaksin Covid-19 di bawah pedoman penggunaan darurat khusus sebelum terbukti aman dan efektif dalam uji coba besar, adalah ide buruk. Hal ini dinilai dapat berdampak buruk pada pengujian vaksin lain.
Ilmuwan dan pakar kesehatan telah menyatakan keprihatinan bahwa Presiden Donald Trump akan menekan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk memberikan vaksin sebelum November guna meningkatkan peluangnya untuk terpilih kembali.
(Baca: Kamala Harris Mengaku Tak Percaya Perkataan Trump Soal Vaksin Covid-19 )
Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, menolak berkomentar tentang Trump, tetapi mengatakan ada resiko serius jika terburu-buru mendistribusikan vaksin meskipun sangat dibutuhkan.
"Satu hal yang Anda tidak ingin lihat dengan vaksin adalah mendapatkan EUA (otorisasi penggunaan darurat) sebelum Anda mendapatkan sinyal kemanjuran," kata Fauci, seperti dilansir Japan Today.
"Salah satu potensi bahaya jika Anda melepaskan vaksin secara prematur adalah akan mempersulit, bahkan tidak mungkin, vaksin lain untuk mendaftarkan orang dalam percobaan mereka," sambungnya.
Uji klinis skala besar dari kandidat vaksin terkemuka dari Moderna Inc, Pfizer Inc dan AstraZeneca Plc, yang bertujuan untuk mendaftarkan puluhan ribu relawan, diluncurkan dalam beberapa minggu terakhir. Johnson & Johnson pada akhir Agustus mengatakan, pihaknya berharap untuk memasukkan 60 ribu subjek dalam uji coba vaksin Fase III.
Trump memicu kekhawatiran mempolitisasi proses persetujuan peraturan dengan pengumuman tentang otorisasi penggunaan darurat untuk plasma dari pasien Covid-19 yang pulih untuk merawat pasien saat ini sebelum manfaatnya dinilai dalam uji klinis acak terkontrol.
Vaksin yang aman dan efektif dipandang penting untuk mengakhiri pandemi yang telah merenggut nyawa lebih dari 800.000 orang di seluruh dunia, lebih dari 177.000 di antaranya di Amerika Serikat.
Tetapi, para ahli vaksin khawatir bahwa Gedung Putih mungkin memberikan tekanan pada FDA untuk mengeluarkan vaksin melalui EUA, sebelum sepenuhnya diuji, jalur yang belum pernah digunakan untuk menyetujui vaksin yang dimaksudkan untuk digunakan secara luas.
Ilmuwan dan pakar kesehatan telah menyatakan keprihatinan bahwa Presiden Donald Trump akan menekan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk memberikan vaksin sebelum November guna meningkatkan peluangnya untuk terpilih kembali.
(Baca: Kamala Harris Mengaku Tak Percaya Perkataan Trump Soal Vaksin Covid-19 )
Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, menolak berkomentar tentang Trump, tetapi mengatakan ada resiko serius jika terburu-buru mendistribusikan vaksin meskipun sangat dibutuhkan.
"Satu hal yang Anda tidak ingin lihat dengan vaksin adalah mendapatkan EUA (otorisasi penggunaan darurat) sebelum Anda mendapatkan sinyal kemanjuran," kata Fauci, seperti dilansir Japan Today.
"Salah satu potensi bahaya jika Anda melepaskan vaksin secara prematur adalah akan mempersulit, bahkan tidak mungkin, vaksin lain untuk mendaftarkan orang dalam percobaan mereka," sambungnya.
Uji klinis skala besar dari kandidat vaksin terkemuka dari Moderna Inc, Pfizer Inc dan AstraZeneca Plc, yang bertujuan untuk mendaftarkan puluhan ribu relawan, diluncurkan dalam beberapa minggu terakhir. Johnson & Johnson pada akhir Agustus mengatakan, pihaknya berharap untuk memasukkan 60 ribu subjek dalam uji coba vaksin Fase III.
Trump memicu kekhawatiran mempolitisasi proses persetujuan peraturan dengan pengumuman tentang otorisasi penggunaan darurat untuk plasma dari pasien Covid-19 yang pulih untuk merawat pasien saat ini sebelum manfaatnya dinilai dalam uji klinis acak terkontrol.
Vaksin yang aman dan efektif dipandang penting untuk mengakhiri pandemi yang telah merenggut nyawa lebih dari 800.000 orang di seluruh dunia, lebih dari 177.000 di antaranya di Amerika Serikat.
Tetapi, para ahli vaksin khawatir bahwa Gedung Putih mungkin memberikan tekanan pada FDA untuk mengeluarkan vaksin melalui EUA, sebelum sepenuhnya diuji, jalur yang belum pernah digunakan untuk menyetujui vaksin yang dimaksudkan untuk digunakan secara luas.