Upaya Sinifikasi China Berlanjut, Agama dan Identitas Tibet Terancam Hilang
loading...
A
A
A
Tindakan tersebut termasuk memberlakukan peraturan yang bermotif politik terhadap agama Buddha Tibet, seperti peraturan tentang reinkarnasi para Lama, dan menegakkan kebijakan yang bertujuan untuk mensinifikasi budaya Tibet.
Akhirnya, harus dipahami bahwa tujuan utama dari kehadiran artefak dan benda suci Buddha Tibet adalah sebagai “pendukung praktik” keagamaan mereka. Gambar-gambar suci mewakili perwujudan para Buddha, dewa, dan guru, dan setelah disucikan oleh para Lama, memiliki kekuatan untuk memberikan berkah.
Umat Buddha Tibet menganggap gambar-gambar suci sebagai “pendukung” atau “wadah” (tib. rten) para dewa, dan karena alasan itulah menjadi “objek pemujaan Buddha yang paling dihormati”.
Dengan memamerkan relik dan mendukung Panchen Lama ke-11, China tidak dapat mengeklaim warisan agama Buddha, kecuali jika benar-benar menghormati agama tersebut dan memberikan kebebasan kepada umat Buddha untuk menjalankannya sesuai keinginan mereka.
Jika hal tersebut tidak terjadi, maka hanya akan menjadi upaya palsu dari China untuk mengeklaim Tibet dan agama Buddha.
Akhirnya, harus dipahami bahwa tujuan utama dari kehadiran artefak dan benda suci Buddha Tibet adalah sebagai “pendukung praktik” keagamaan mereka. Gambar-gambar suci mewakili perwujudan para Buddha, dewa, dan guru, dan setelah disucikan oleh para Lama, memiliki kekuatan untuk memberikan berkah.
Umat Buddha Tibet menganggap gambar-gambar suci sebagai “pendukung” atau “wadah” (tib. rten) para dewa, dan karena alasan itulah menjadi “objek pemujaan Buddha yang paling dihormati”.
Dengan memamerkan relik dan mendukung Panchen Lama ke-11, China tidak dapat mengeklaim warisan agama Buddha, kecuali jika benar-benar menghormati agama tersebut dan memberikan kebebasan kepada umat Buddha untuk menjalankannya sesuai keinginan mereka.
Jika hal tersebut tidak terjadi, maka hanya akan menjadi upaya palsu dari China untuk mengeklaim Tibet dan agama Buddha.
(mas)