Intelijen Kyiv: Pasukan Khusus Korut Habisi 8 Tentara Rusia karena Dikira Prajurit Ukraina
loading...
A
A
A
KYIV - Badan Intelijen Militer Ukraina (HUR) mengatakan pasukan khusus Korea Utara (Korut) yang ceroboh telah membunuh delapan tentara Rusia dalam insiden "friendly fire" di Kursk.
Insiden menembak kawan sendiri itu, menurut HUR, terjadi ketika pasukan khusus Pyongyang mengira para tentara yang mereka tembaki adalah orang Ukraina.
Mereka menembaki para tentara Rusia dari unit pasukan Akhmat yang dikendalikan oleh pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, imbuh klaim HUR.
Masalah utama yang dihadapi pasukan Rusia dan sekitar 12.000 tentara Korea Utara yang dikerahkan adalah bahasa keduanya. "Ini adalah kendala serius," klaim HUR, seperti dikutip The Mirror, Senin (16/12/2024).
"Karena masalah [ini], tentara Korea Utara melepaskan 'friendly-fire' ke kendaraan yang disebut batalion Akhmat. Hasilnya adalah delapan [serdadu] Kadyrov tewas," papar HUR.
Badan itu juga mengeklaim bahwa pasukan diktator Korut Kim Jong-un telah kehilangan orang pertama mereka dalam perang tersebut.
Perkiraan kerugian unit yang diawaki oleh personel Rusia dan Korea Utara hingga 14 Desember 2024 adalah sekitar 200 prajurit, menurut penghitungan badan intelijen itu.
"Pasukan Korea Utara menderita kerugian di kandang ayam dan karena takut 'membuat kewalahan' pasukan Kadyrov," kata HUR.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengatakan bahwa kerugian Korea Utara "terlihat nyata".
Insiden menembak kawan sendiri itu, menurut HUR, terjadi ketika pasukan khusus Pyongyang mengira para tentara yang mereka tembaki adalah orang Ukraina.
Mereka menembaki para tentara Rusia dari unit pasukan Akhmat yang dikendalikan oleh pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, imbuh klaim HUR.
Masalah utama yang dihadapi pasukan Rusia dan sekitar 12.000 tentara Korea Utara yang dikerahkan adalah bahasa keduanya. "Ini adalah kendala serius," klaim HUR, seperti dikutip The Mirror, Senin (16/12/2024).
"Karena masalah [ini], tentara Korea Utara melepaskan 'friendly-fire' ke kendaraan yang disebut batalion Akhmat. Hasilnya adalah delapan [serdadu] Kadyrov tewas," papar HUR.
Badan itu juga mengeklaim bahwa pasukan diktator Korut Kim Jong-un telah kehilangan orang pertama mereka dalam perang tersebut.
Perkiraan kerugian unit yang diawaki oleh personel Rusia dan Korea Utara hingga 14 Desember 2024 adalah sekitar 200 prajurit, menurut penghitungan badan intelijen itu.
"Pasukan Korea Utara menderita kerugian di kandang ayam dan karena takut 'membuat kewalahan' pasukan Kadyrov," kata HUR.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengatakan bahwa kerugian Korea Utara "terlihat nyata".