Israel Sibuk Cari Jasad Legenda Mossad Eli Cohen di Suriah usai Assad Lengser
loading...
A
A
A
DAMASKUS - Israel mulai sibuk menjalin kontak dengan pejabat Suriah dan asing dalam upaya baru untuk menemukan dan memulangkan jenazah legenda mata-mata Mossad Eli Cohen.
Upaya rezim Zionis ini diungkap surat kabar Lebanon; Al-Akhbar. Laporan itu mengonfirmasi pemberitaan sebelumnya oleh i24NEWS tentang rencana pencarian jenazah Cohen setelah lengsernya rezim Bashar al-Assad di Suriah.
Cohen, yang menyusup ke Suriah dengan identitas Kamel Amin Thaabet—seorang pengusaha dari keluarga Suriah yang beremigrasi ke Amerika Latin—, berhasil membangun jaringan pengaruh yang mengesankan, menjalin hubungan dengan pejabat politik dan militer tertinggi Suriah sebelum kedoknya terbongkar.
Dia dieksekusi gantung di alun-alun Marjeh, di pusat Damaskus, pada 18 Mei 1965. Sejak saat itu, otoritas Suriah selalu merahasiakan lokasi makamnya, menolak semua upaya mediasi yang mengusulkan pertukaran dengan tahanan Arab.
Israel juga dilaporkan berusaha menjalin kontak dengan kelompok-kelompok yang bekerja sama dengan faksi-faksi Palestina untuk menemukan jasad salah satu dari tiga tentara yang hilang selama Pertempuran Sultan Yacoub di Bekaa selama invasi Lebanon tahun 1982.
Pertempuran tersebut, yang mempertemukan pasukan Suriah dan Israel pada 10 Juni 1982, tetap menjadi babak sejarah yang menyakitkan bagi Israel setelah jasad-jasad tersebut diambil.
Dua tahun lalu, Rusia mengizinkan pengembalian jasad dua tentara ini sebagai bagian dari sebuah kesepakatan.
Pendekatan ganda Israel ini merupakan bagian dari kebijakan Zionis untuk melakukan segala upaya guna memulangkan tentara dan agen mata-matanya, baik hidup maupun mati.
Setelah Cohen dieksekusi gantung, diasumsikan bahwa lokasi pemakaman telah berubah beberapa kali, dan bahwa dia dimakamkan di berbagai tempat selama bertahun-tahun dalam upaya menggagalkan Israel untuk menemukan tempat peristirahatan terakhirnya.
Upaya rezim Zionis ini diungkap surat kabar Lebanon; Al-Akhbar. Laporan itu mengonfirmasi pemberitaan sebelumnya oleh i24NEWS tentang rencana pencarian jenazah Cohen setelah lengsernya rezim Bashar al-Assad di Suriah.
Cohen, yang menyusup ke Suriah dengan identitas Kamel Amin Thaabet—seorang pengusaha dari keluarga Suriah yang beremigrasi ke Amerika Latin—, berhasil membangun jaringan pengaruh yang mengesankan, menjalin hubungan dengan pejabat politik dan militer tertinggi Suriah sebelum kedoknya terbongkar.
Dia dieksekusi gantung di alun-alun Marjeh, di pusat Damaskus, pada 18 Mei 1965. Sejak saat itu, otoritas Suriah selalu merahasiakan lokasi makamnya, menolak semua upaya mediasi yang mengusulkan pertukaran dengan tahanan Arab.
Israel juga dilaporkan berusaha menjalin kontak dengan kelompok-kelompok yang bekerja sama dengan faksi-faksi Palestina untuk menemukan jasad salah satu dari tiga tentara yang hilang selama Pertempuran Sultan Yacoub di Bekaa selama invasi Lebanon tahun 1982.
Pertempuran tersebut, yang mempertemukan pasukan Suriah dan Israel pada 10 Juni 1982, tetap menjadi babak sejarah yang menyakitkan bagi Israel setelah jasad-jasad tersebut diambil.
Dua tahun lalu, Rusia mengizinkan pengembalian jasad dua tentara ini sebagai bagian dari sebuah kesepakatan.
Pendekatan ganda Israel ini merupakan bagian dari kebijakan Zionis untuk melakukan segala upaya guna memulangkan tentara dan agen mata-matanya, baik hidup maupun mati.
Setelah Cohen dieksekusi gantung, diasumsikan bahwa lokasi pemakaman telah berubah beberapa kali, dan bahwa dia dimakamkan di berbagai tempat selama bertahun-tahun dalam upaya menggagalkan Israel untuk menemukan tempat peristirahatan terakhirnya.