Olimpiade Lebih dari Sekadar Hiburan dan Permainan, tapi Bisnis Bernuansa Politis

Jum'at, 02 Agustus 2024 - 16:30 WIB
loading...
A A A
Satu studi Olimpiade oleh Victor Matheson dan Robert Baade, dua profesor perguruan tinggi Amerika, menyimpulkan bahwa "dalam banyak kasus, Olimpiade merupakan proposisi yang merugi bagi kota tuan rumah."

Studi dalam Journal of Economic Perspectives diterbitkan pada tahun 2016 dan pejabat IOC mengatakan perubahan terbaru pada sistem penawaran akan membantu.

Argumen utama adalah Olimpiade sangat mahal dan dapat mengesampingkan prioritas seperti sekolah dan rumah sakit.
Skandal dan Korupsi

Olimpiade sering kali terlibat dalam skandal atau korupsi, mungkin karena melibatkan sejumlah besar uang publik dan tenggat waktu yang tergesa-gesa.

Olimpiade Tokyo terbaru melibatkan skandal penyuapan atas kontrak, sponsor, dan penawaran itu sendiri.

Olimpiade Rio de Janeiro 2016 kehabisan uang saat dibuka. Anggota IOC saat itu Carlos Nuzman, yang memimpin
Olimpiade, ditangkap atas tuduhan korupsi tak lama setelah Olimpiade berakhir.

Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi, Rusia, ditandai oleh skandal doping yang dikelola negara dan upaya menutup-nutupi.

Korupsi dalam proses penawaran di Olimpiade Musim Dingin Salt Lake 2002 memaksa beberapa reformasi etika.

Dan penyelenggara Olimpiade Musim Dingin Nagano 1998 di Jepang secara luas dilaporkan telah menghancurkan catatan keuangan yang memberatkan yang menunjukkan mereka menghabiskan jutaan dolar untuk hiburan mewah bagi anggota IOC.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1025 seconds (0.1#10.140)