4 Dampak Jika Rafah Runtuh, Salah Satunya Muncul Zona Kematian
loading...
A
A
A
Mengutip The NewArab, sebelum perang Rafah punya populasi sekitar 280 ribu jiwa. Namun, jumlahnya sudah membengkak menjadi 1,7 juta jiwa.
Padahal, Rafah sendiri diperkirakan hanya memiliki luas sekitar 63 kilometer persegi. Namun, karena keterbatasan kondisinya, para pengungsi rela tinggal di kamp-kamp sempit yang tidak akan mampu menahan tekanan musim dingin.
Melihat korban jiwa yang sudah jatuh sampai sekarang di Rafah, angkanya mungkin bisa meningkat lagi. Terlebih, Israel sendiri tidak menghiraukan kecaman dunia dan seakan sudah bertekad menjadikan Rafah sebagai zona kematian.
Jika Rafah jatuh, bantuan kemanusiaan untuk Palestina akan semakin sulit lagi. Sebagaimana diketahui, Rafah tidak hanya jadi benteng terakhir pengungsi Palestina, namun juga akses satu-satunya bantuan ketika Israel menerapkan blokade di sepanjang perbatasan Jalur Gaza.
Blokade atau pembatasan akses ke ini membuat badan kemanusiaan dunia sulit mendistribusikan bantuan, termasuk makanan, air bersih hingga obat-obatan. Kabar buruknya, kondisi akan semakin lebih parah ketika Israel nantinya benar-benar meratakan Rafah.
Saat ini, dunia internasional terus mengecam tindakan Israel di Rafah. Menariknya, hal ini turut dilakukan negara-negara Barat yang sebelumnya dikenal dekat dengan Tel Aviv.
Beberapa negara pendukung Israel bahkan mengancam untuk menghentikan dukungan atau bantuan yang selama ini diberikan. Belum lagi, ada potensi negara-negara lain bakal mengakui Palestina dan mendukung sanksi yang diterapkan ICJ.
Itulah beberapa dampak yang akan terjadi apabila Rafah runtuh.
Padahal, Rafah sendiri diperkirakan hanya memiliki luas sekitar 63 kilometer persegi. Namun, karena keterbatasan kondisinya, para pengungsi rela tinggal di kamp-kamp sempit yang tidak akan mampu menahan tekanan musim dingin.
Melihat korban jiwa yang sudah jatuh sampai sekarang di Rafah, angkanya mungkin bisa meningkat lagi. Terlebih, Israel sendiri tidak menghiraukan kecaman dunia dan seakan sudah bertekad menjadikan Rafah sebagai zona kematian.
3. Akses Bantuan Semakin Sulit
Jika Rafah jatuh, bantuan kemanusiaan untuk Palestina akan semakin sulit lagi. Sebagaimana diketahui, Rafah tidak hanya jadi benteng terakhir pengungsi Palestina, namun juga akses satu-satunya bantuan ketika Israel menerapkan blokade di sepanjang perbatasan Jalur Gaza.
Blokade atau pembatasan akses ke ini membuat badan kemanusiaan dunia sulit mendistribusikan bantuan, termasuk makanan, air bersih hingga obat-obatan. Kabar buruknya, kondisi akan semakin lebih parah ketika Israel nantinya benar-benar meratakan Rafah.
4. Kecaman Dunia Internasional Semakin Menggema
Saat ini, dunia internasional terus mengecam tindakan Israel di Rafah. Menariknya, hal ini turut dilakukan negara-negara Barat yang sebelumnya dikenal dekat dengan Tel Aviv.
Beberapa negara pendukung Israel bahkan mengancam untuk menghentikan dukungan atau bantuan yang selama ini diberikan. Belum lagi, ada potensi negara-negara lain bakal mengakui Palestina dan mendukung sanksi yang diterapkan ICJ.
Itulah beberapa dampak yang akan terjadi apabila Rafah runtuh.
(sya)