4 Dampak Jika Rafah Runtuh, Salah Satunya Muncul Zona Kematian
loading...
A
A
A
GAZA - Terdapat sejumlah dampak yang akan muncul jika Rafah runtuh. Salah satunya memunculkan ‘zona kematian’.
Israel masih terus menggempur Rafah tanpa ampun di tengah kecaman dunia internasional. Masih pada pendiriannya, mereka mengklaim aksinya ditujukan untuk menumpas pejuang Hamas.
Kekejaman yang dilakukan Israel di Rafah menyita perhatian dunia. Salah satu alasannya karena korban jiwa yang berjatuhan dari kalangan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.
Jika kondisi ini terus berlanjut, ada potensi Rafah akan benar-benar runtuh. Setelah itu, apa yang akan terjadi ke depannya?
Apa yang Terjadi Jika Rafah Runtuh?
Jalur Gaza menjadi salah satu wilayah yang menjadi pusat konflik Palestina-Israel. Sebagai informasi, wilayah ini terbagi atas beberapa kawasan berbeda yang berisikan kota-kota di dalamnya.
Baru-baru ini, Rafah menjadi kota terbaru di Jalur Gaza yang diserang Israel. Kota ini berada paling selatan di Gaza.
Sebelum Rafah, kota-kota lain lebih dulu menjadi korban. Sebut saja seperti Khan Yunis, Beit Lahiya, Jabalia, Beit Hanoun hingga Deir al-Balah.
Apabila Rafah nantinya benar-benar diratakan oleh Israel, Palestina akan kembali kehilangan wilayahnya. Terlebih, banyak yang menyebut bahwa Rafah sendiri adalah benteng terakhir para pengungsi Palestina.
Sebelum Israel benar-benar menyerang, sebagian pengamat mengkhawatirkan kondisi Rafah yang bisa menjadi kuburan massal. Hal ini karena memang status wilayah tersebut adalah tempat perlindungan terakhir bagi para pengungsi di Palestina.
Mengutip The NewArab, sebelum perang Rafah punya populasi sekitar 280 ribu jiwa. Namun, jumlahnya sudah membengkak menjadi 1,7 juta jiwa.
Padahal, Rafah sendiri diperkirakan hanya memiliki luas sekitar 63 kilometer persegi. Namun, karena keterbatasan kondisinya, para pengungsi rela tinggal di kamp-kamp sempit yang tidak akan mampu menahan tekanan musim dingin.
Melihat korban jiwa yang sudah jatuh sampai sekarang di Rafah, angkanya mungkin bisa meningkat lagi. Terlebih, Israel sendiri tidak menghiraukan kecaman dunia dan seakan sudah bertekad menjadikan Rafah sebagai zona kematian.
Jika Rafah jatuh, bantuan kemanusiaan untuk Palestina akan semakin sulit lagi. Sebagaimana diketahui, Rafah tidak hanya jadi benteng terakhir pengungsi Palestina, namun juga akses satu-satunya bantuan ketika Israel menerapkan blokade di sepanjang perbatasan Jalur Gaza.
Blokade atau pembatasan akses ke ini membuat badan kemanusiaan dunia sulit mendistribusikan bantuan, termasuk makanan, air bersih hingga obat-obatan. Kabar buruknya, kondisi akan semakin lebih parah ketika Israel nantinya benar-benar meratakan Rafah.
Saat ini, dunia internasional terus mengecam tindakan Israel di Rafah. Menariknya, hal ini turut dilakukan negara-negara Barat yang sebelumnya dikenal dekat dengan Tel Aviv.
Beberapa negara pendukung Israel bahkan mengancam untuk menghentikan dukungan atau bantuan yang selama ini diberikan. Belum lagi, ada potensi negara-negara lain bakal mengakui Palestina dan mendukung sanksi yang diterapkan ICJ.
Itulah beberapa dampak yang akan terjadi apabila Rafah runtuh.
Israel masih terus menggempur Rafah tanpa ampun di tengah kecaman dunia internasional. Masih pada pendiriannya, mereka mengklaim aksinya ditujukan untuk menumpas pejuang Hamas.
Kekejaman yang dilakukan Israel di Rafah menyita perhatian dunia. Salah satu alasannya karena korban jiwa yang berjatuhan dari kalangan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.
Jika kondisi ini terus berlanjut, ada potensi Rafah akan benar-benar runtuh. Setelah itu, apa yang akan terjadi ke depannya?
Apa yang Terjadi Jika Rafah Runtuh?
1. Wilayah Palestina di Jalur Gaza Semakin Menipis
Jalur Gaza menjadi salah satu wilayah yang menjadi pusat konflik Palestina-Israel. Sebagai informasi, wilayah ini terbagi atas beberapa kawasan berbeda yang berisikan kota-kota di dalamnya.
Baru-baru ini, Rafah menjadi kota terbaru di Jalur Gaza yang diserang Israel. Kota ini berada paling selatan di Gaza.
Sebelum Rafah, kota-kota lain lebih dulu menjadi korban. Sebut saja seperti Khan Yunis, Beit Lahiya, Jabalia, Beit Hanoun hingga Deir al-Balah.
Apabila Rafah nantinya benar-benar diratakan oleh Israel, Palestina akan kembali kehilangan wilayahnya. Terlebih, banyak yang menyebut bahwa Rafah sendiri adalah benteng terakhir para pengungsi Palestina.
2. Jadi Zona Kematian
Sebelum Israel benar-benar menyerang, sebagian pengamat mengkhawatirkan kondisi Rafah yang bisa menjadi kuburan massal. Hal ini karena memang status wilayah tersebut adalah tempat perlindungan terakhir bagi para pengungsi di Palestina.
Mengutip The NewArab, sebelum perang Rafah punya populasi sekitar 280 ribu jiwa. Namun, jumlahnya sudah membengkak menjadi 1,7 juta jiwa.
Padahal, Rafah sendiri diperkirakan hanya memiliki luas sekitar 63 kilometer persegi. Namun, karena keterbatasan kondisinya, para pengungsi rela tinggal di kamp-kamp sempit yang tidak akan mampu menahan tekanan musim dingin.
Melihat korban jiwa yang sudah jatuh sampai sekarang di Rafah, angkanya mungkin bisa meningkat lagi. Terlebih, Israel sendiri tidak menghiraukan kecaman dunia dan seakan sudah bertekad menjadikan Rafah sebagai zona kematian.
3. Akses Bantuan Semakin Sulit
Jika Rafah jatuh, bantuan kemanusiaan untuk Palestina akan semakin sulit lagi. Sebagaimana diketahui, Rafah tidak hanya jadi benteng terakhir pengungsi Palestina, namun juga akses satu-satunya bantuan ketika Israel menerapkan blokade di sepanjang perbatasan Jalur Gaza.
Blokade atau pembatasan akses ke ini membuat badan kemanusiaan dunia sulit mendistribusikan bantuan, termasuk makanan, air bersih hingga obat-obatan. Kabar buruknya, kondisi akan semakin lebih parah ketika Israel nantinya benar-benar meratakan Rafah.
4. Kecaman Dunia Internasional Semakin Menggema
Saat ini, dunia internasional terus mengecam tindakan Israel di Rafah. Menariknya, hal ini turut dilakukan negara-negara Barat yang sebelumnya dikenal dekat dengan Tel Aviv.
Beberapa negara pendukung Israel bahkan mengancam untuk menghentikan dukungan atau bantuan yang selama ini diberikan. Belum lagi, ada potensi negara-negara lain bakal mengakui Palestina dan mendukung sanksi yang diterapkan ICJ.
Itulah beberapa dampak yang akan terjadi apabila Rafah runtuh.
(sya)