10 Negara Tanpa Utang Publik, Salah Satunya dalam Kondisi Berperang
loading...
A
A
A
Sebagai gambaran, tidak ada negara besar zona euro yang mempunyai utang sebesar itu. Dan itu termasuk Jerman dan Belanda.
Foto/Reuters
Akhirnya, orang menyimpulkan daftar negara-negara makmur yang hampir tidak mempunyai utang publik dengan Rusia. Rusia jauh berbeda dibandingkan 9 negara lainnya.
Dalam hal ini, kita berbicara tentang negara terbesar di dunia, dengan populasi hampir 150 juta jiwa, tingkat perkembangan ekonomi sedang, dan banyak masalah internal.
Terlepas dari semua hal tersebut, dan banyaknya kritik yang dilontarkan, Rusia telah berkembang pesat dalam dua dekade pertama abad ke-21. Kondisi kehidupan sebagian besar penduduk telah meningkat secara signifikan, meskipun masih jauh di bawah kondisi kehidupan di negara-negara Barat.
Hal yang lebih relevan untuk analisis ini adalah pertumbuhan ekonomi yang tinggi dicapai tanpa menggunakan utang pemerintah, yang mencapai 19% PDB.
Berkat tingginya cadangan devisa dan emas Rusia, seperti Norwegia dan Singapura, negara ini memiliki lebih banyak aset dibandingkan utang, yang berarti tidak memiliki utang bersih.
Untuk memahami bagaimana Rusia sampai di sana, kita perlu mengingat dua peristiwa sejarah penting.
Di satu sisi, dekade 1990-an merupakan dekade yang buruk bagi Rusia, yang puncaknya adalah kebangkrutan negara tersebut pada tahun 1998. Reputasinya di kancah internasional rusak parah.
Di sisi lain, selama dua dekade terakhir, para pejabat di Rusia menyadari bahwa negara berkembang tidak bisa berdaulat jika negara tersebut berhutang banyak kepada kreditor asing. Dan kedaulatan sangat penting bagi Rusia.
Akibatnya, Rusia memprioritaskan stabilitas keuangan publiknya, melunasi utangnya, dan meningkatkan cadangan devisanya. Dengan kata lain, mereka telah melakukan apa yang diperlukan untuk menghindari situasi seperti yang terjadi pada tahun 1998.
10. Rusia
Foto/Reuters
Akhirnya, orang menyimpulkan daftar negara-negara makmur yang hampir tidak mempunyai utang publik dengan Rusia. Rusia jauh berbeda dibandingkan 9 negara lainnya.
Dalam hal ini, kita berbicara tentang negara terbesar di dunia, dengan populasi hampir 150 juta jiwa, tingkat perkembangan ekonomi sedang, dan banyak masalah internal.
Terlepas dari semua hal tersebut, dan banyaknya kritik yang dilontarkan, Rusia telah berkembang pesat dalam dua dekade pertama abad ke-21. Kondisi kehidupan sebagian besar penduduk telah meningkat secara signifikan, meskipun masih jauh di bawah kondisi kehidupan di negara-negara Barat.
Hal yang lebih relevan untuk analisis ini adalah pertumbuhan ekonomi yang tinggi dicapai tanpa menggunakan utang pemerintah, yang mencapai 19% PDB.
Berkat tingginya cadangan devisa dan emas Rusia, seperti Norwegia dan Singapura, negara ini memiliki lebih banyak aset dibandingkan utang, yang berarti tidak memiliki utang bersih.
Untuk memahami bagaimana Rusia sampai di sana, kita perlu mengingat dua peristiwa sejarah penting.
Di satu sisi, dekade 1990-an merupakan dekade yang buruk bagi Rusia, yang puncaknya adalah kebangkrutan negara tersebut pada tahun 1998. Reputasinya di kancah internasional rusak parah.
Di sisi lain, selama dua dekade terakhir, para pejabat di Rusia menyadari bahwa negara berkembang tidak bisa berdaulat jika negara tersebut berhutang banyak kepada kreditor asing. Dan kedaulatan sangat penting bagi Rusia.
Akibatnya, Rusia memprioritaskan stabilitas keuangan publiknya, melunasi utangnya, dan meningkatkan cadangan devisanya. Dengan kata lain, mereka telah melakukan apa yang diperlukan untuk menghindari situasi seperti yang terjadi pada tahun 1998.