Zionis Bersiap Invasi Darat: Tentara Israel Segera Lihat Gaza dari Dalam

Jum'at, 20 Oktober 2023 - 08:58 WIB
loading...
Zionis Bersiap Invasi Darat: Tentara Israel Segera Lihat Gaza dari Dalam
Militer Zionis Israel mengisyaratkan segera meluncurkan invasi darat ke Gaza, Palestina. Foto/REUTERS/Amir Cohen
A A A
GAZA - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada pasukan negaranya yang berkumpul di perbatasan Gaza akan segera melihat daerah kantong Palestina itu "dari dalam".

Itu menjadi isyarat bahwa militer Zionis bersiap meluncurkan invasi darat dengan tujuan memusnahkan Hamas.

Israel terus menggempur Gaza dengan lebih banyak serangan udara, termasuk pada hari Kamis kemarin.

Itu sebagai respons atas serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.400 warga Israel. Serangan Hamas ini diberi nama Operasi Badai al-Aqsa.



Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengikuti kunjungan Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk menunjukkan dukungan Barat terhadap perang Israel melawan Hamas.

Israel telah mengepung 2,3 juta penduduk Jalur Gaza dan membombardir daerah kantong Palestina tersebut dalam serangan yang telah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan lebih dari satu juta orang kehilangan tempat tinggal.

Di utara Gaza, rekaman yang diperoleh Reuters dari kamp pengungsi Jabaliya menunjukkan warga menggali dengan tangan kosong di dalam bangunan yang rusak untuk membebaskan seorang anak laki-laki dan perempuan yang terperangkap di bawah batu. Mayat seorang pria juga ditarik keluar.

Sementara itu, Mesir mengambil langkah-langkah untuk mempersiapkan pengiriman bantuan melalui perbatasannya dengan Gaza dan pengiriman pertama diperkirakan akan dilakukan pada hari Jumat (20/10/2023).

Penyeberangan tersebut telah tidak beroperasi sejak hari-hari pertama konflik dan pengeboman Israel di sisi perbatasan Palestina.

“Anda sekarang melihat Gaza dari kejauhan, Anda akan segera melihatnya dari dalam. Perintah akan datang,” kata Gallant kepada tentara Israel.

Pasukan Zionis Israel diperkirakan tidak akan masuk ketika para pemimpin asing sedang berkunjung.

Gallant juga mengatakan pertempuran pasukan Israel di Gaza akan panjang dan sulit.

Tak lama setelah pernyataan Gallant, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan video dirinya bersama pasukan di dekat perbatasan menjanjikan kemenangan.

Keluarga dari beberapa orang yang disandera di Gaza dari Israel memohon kepada Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, untuk membebaskan mereka dan mendesak militer Israel untuk mempertimbangkan keselamatan mereka saat mereka mengejar Hamas.

Diperkirakan 200 orang, termasuk 30 anak di bawah umur dan anak kecil serta 20 orang berusia di atas 60 tahun, ditawan Hamas. Angka itu merupakan hitungan lembaga penyiaran publik Israel, Kan, yang mengutip sumber-sumber militer.

Biden telah kembali ke AS semalam dari perjalanan singkatnya ke Israel setelah pertemuan puncak yang direncanakan di Yordania yang diikuti oleh para pemimpin Mesir dan Palestina dibatalkan karena ledakan rumah sakit di Gaza.

Pihak Palestina menyalahkan serangan udara Israel tetapi Israel mengatakan hal itu disebabkan oleh kegagalan peluncuran roket Jihad Islam Palestina. Biden mendukung narasi Israel.

Sebuah laporan intelijen AS yang tidak dirahasiakan, yang dilihat oleh Reuters pada hari Kamis, memperkirakan bahwa jumlah korban tewas akibat ledakan di rumah sakit itu "mungkin berada pada rentang terendah dari spektrum 100 hingga 300 orang", namun menambahkan bahwa penilaian tersebut dapat berubah.

Disebutkan bahwa hanya kerusakan struktural ringan yang diamati di rumah sakit tersebut.

Para pejabat Palestina mengatakan 471 orang tewas dalam ledakan di Rumah Sakit Baptis al-Ahli di Gaza pada Selasa malam.

Pengeboman dan antisipasi invasi darat oleh militer Israel ke Gaza telah meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik.

Kelompok militan Lebanon yang didukung Iran, Hizbullah, mengatakan pihaknya menembakkan roket ke posisi Israel di desa Manara pada hari Kamis dan melancarkan serangan artileri Israel sebagai tanggapan atas peningkatan kekerasan terburuk di perbatasan dalam 17 tahun.

Militer Israel mengatakan setidaknya 20 roket dan rudal anti-tank telah ditembakkan dari Lebanon.

Sementara itu, delapan warga Palestina tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel di kamp pengungsi Nur Shams di kota Tulkarem, Tepi Barat. Angka itu merupakan data yang dikeluarkan Bulan Sabit Merah Palestina pada Kamis.

Juru bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Obeida, berbicara di Al Jazeera menyerukan demonstrasi anti-Israel di negara-negara Arab dan Muslim pada hari Jumat dan mengatakan kelompok itu siap untuk pertempuran panjang dengan Israel.

Menurut pejabat kesehatan Palestina, jumlah korban jiwa akibat serangan Israel di Gaza telah meningkat menjadi lebih dari 3.500 orang tewas dan lebih dari 12.000 orang terluka.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1778 seconds (0.1#10.140)